Last night with you

320 54 65
                                    

Perlahan kesadaran Sean kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perlahan kesadaran Sean kembali. Ia mengerjap-ngerjapkan kedua kelopak matanya karena pencahayaan kamarnya yang sudah nyala pun tirai jendela sudah terpasang rapi. Pria Kim itu mendudukkan dirinya di atas tempat tidur---membuang pandang pada pribadi sang anak yang masih tertidur pulas.

Sean mengecup jidat putri kecil kesayangannya lalu ia beranjak dari temput tidur. Tak lupa ia membalut tubuh kecil Sena dengan selimut putih tebal, "Mimpi indah ya, Sena."

Tungkai jenjang pria Kim itu menelusuri seluruh ruang rumahnya guna mencari kebedaraan wanita yang sangat ia sayangi. Jantungnya mulai berdebar tak karuan kala ia sama sekali tidak bisa menemukan Brenda.

Pria Kim itu mendudukkan dirinya pada salah satu kursi makan. Namun ia bangkit kembali karena perasaannya yang sedikit kalut karena Brenda tak kunjung datang. Pemikiran singkat untuk meninggalkan Sena sendirian di dalam kamar muncul dibenak Sean guna mencari wanita Bae tersebut.

Saat membuka pintu utama, netranya menangkap pribadi Brenda yang berdiri dengan kedua tangannya memegang dua plastik. Sean langsung memeluk erat tubuh wanita Bae itu karena ia sangat takut untuk kehilangan kedua kalinya, "Kau ke mana saja, Bren? Aku takut kau pergi melarikan diri dariku."

Brenda menjatuhkan kedua kantung plastik yang ia pegang untuk membalas pelukan Sean, "Aku pergi ke rumah makan untuk membeli makan malam kita. Maaf ya aku lupa memberitahu dan membuatmu takut."

Sean menguraikan pelukannya dan menangkup wajah Brenda dengan kedua tangannya yang besar, "Dirimu tidak salah, sayang. Jangan meminta maaf. Melihat dirimu pulang dengan keadaan baik-baik saja membuat diriku tenang."

"Jangan menangis, Bren." Sean merapikan helaian rambut Brenda namun wanita itu kembali menghamburkan pelukannya pada tubuh Sean yang kekar

Perasaan ingin menangis begitu saja bertamu pada hati Brenda. Ia memeluk tubuh Sean dengan erat dan menangis di dalam pelukan tersebut. Sean terdiam lalu ia menguraikan kembali pelukan tersebut dengan mengecup kedua pipi Brenda yang basah karena menangis, "Apa yang harus aku lakukan agar kau berhenti menangis karena sedih?"

Brenda tidak menjawab. Ia berjinjit untuk mengecup jidat indah milik Sean, "Cukup kau berada di sini."

"Di sini?" Sean heran dengan maksud Brenda

Wanita Bae itu menunjuk dada kiri Sean, "Iya di sini. Di hatimu. Di mana pun aku berada, tetap jaga aku dan Sena dengan baik di dalam hatimu. Karena dirimu adalah kesayanganku dan Sena."

Pria Kim itu mengulas senyum lebar di wajahnya. Kedua pipinya merona mendengar ucapan manis dari bibir Brenda. Kedua tangannya meraih kantung plastik lalu menuju ke ruang makan guna menata makanan yang Brenda beli di rumah makan.

Selama Sean menata makanan, Brenda membangunkan Sena yang berada dikamar sang ayah. Wanita Bae itu sangat lembut membangunkan Sena sehingga tidak memberikan kesan terkejut saat putri kecilnya terbangun.

The Heart Wants ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang