Happy Reading 🌠
Malam hari di istana Voulten tampak sepi, Y/n yang sedari tadi mengelilingi istana mencari keberadaan para pangeran tak kunjung menemui nya. Y/n menghela nafas nya kasar dan langsung menuju sebuah taman kecil di depan nya, ia mendudukkan dirinya di kursi taman dan menatap depan dengan tatapan sayu nya.
Sungguh ia sangat bosan dan malas berada di istana ini sendirian. Sedari tadi ia mengelilingi istana yang besar ini tidak sekali pun dirinya menemukan para pelayan. Biasanya di istana pasti ada banyak pelayan yang melakukan pekerjaan mereka meskipun sudah malam hari, tapi ini berbeda, istana ini sangat sepi seperti istana tak berpenghuni.
Fikiran Y/n langsung tertuju pada sosok laki-laki yang sangat dibenci oleh para pangeran sekaligus orangtuanya. Mingyu. Ia merindukan Mingyu, biasanya ia tidak akan bosan seperti ini kalau bersama dengan Mingyu. Y/n lagi-lagi menghela nafas nya kasar dan langsung bangkit untuk menuju kamar nya.
Sesampainya di kamar, Y/n segera naik ke ranjang ukuran besar dan menyelimuti sebagian tubuhnya. Ia menatap langit kamar dalam diam, lagi-lagi ia memikirkan Mingyu.
"Mingyu tolong bawa aku keluar dari sini" ucap nya pelan dan memejamkan mata nya sesaat.
Pendengaran Y/n menangkap ada seseorang yang membuka pintu utama istana. Karna istana sedang sepi, maka suara pintu terbuka sangat jelas. Ia segera turun dari ranjang dan keluar dari kamar untuk melihat siapa itu. Pandangan Y/n membeku saat melihat Seokjin sedang membawa seorang gadis yang sudah sangat memprihatinkan kondisinya.
Y/n ingin turun dan menghampiri mereka, namun langkah nya terhenti saat Namjoon menangkap dirinya sedang melihat mereka. Namjoon segera menaiki tangga dengan cepat dan menghampiri Y/n yang masih diam mematung di tempat.
"Kau belum tidur, putri Y/n ?" Tanya Namjoon dengan tatapan mata yang tersorot sangat tajam. Y/n menatap mata itu takut dan untuk menelan saliva nya saja sangat amat susah.
"Kau harus terbiasa melihat ini. Kami memang sering membawa mangsa kami kedalam rumah untuk mengambil darah nya" jelas Namjoon yang seperti tau isi dari kepala Y/n.
Y/n mengambil nafas dalam dan mengangguk kecil, Namjoon tersenyum dan langsung menepuk puncak kepala Y/n lembut. Ia segera turun untuk menuju suatu ruangan yang memang khusus mereka gunakan untuk menaruh santapan mereka.
"Kasihan gadis itu" ucap Y/n lirih.
Rasa penasaran Y/n sangat dalam sehingga membuat nya untuk segera turun dan menuju ruangan yang mereka masuki bersama. Y/n sangat ingin tau, mereka melakukan apa di dalam kamar itu. Meskipun Y/n sudah yakin kalau mereka sedang mengambil darah dari gadis itu. Namun ia belum mempercayai nya sebelum dirinya melihat dengan mata kepala sendiri.
Y/n berjalan pelan menuju ruangan dengan cat pintu berwarna hitam legam dan disamping kanan kiri nya terdapat meja dengan lilin besar menyala. Y/n mengerutkan kening nya menatap pintu itu, sangat menyeramkan sekali. Y/n segera berjalan menghampiri pintu itu dan dirinya dibuat terkejut saat pintu terbuka dan menampakkan sosok laki-laki dengan sorotan mata yang sayu namun tajam.
"Sedang apa kau disini ?" Tanya Jimin dingin dan Y/n menelan saliva nya cepat. Ia menatap sosok Jimin dengan tatapan takut sekaligus perasaan bingung.
Y/n seperti sudah tertangkap basah ingin mencuri sesuatu di dalam istana ini. Keringat dingin pun keluar dan membuat nya semakin merasa bodoh karna ketauan lebih cepat oleh Jimin.
"Sedang apa kau disini ?" Tanya Jimin kembali dan Y/n langsung mengalihkan pandangan nya ke arah lain sambil berfikir alasan yang pas untuk dirinya.
"Hmm... Aku... Aku" ucap nya masih terus berfikir.
"Kau penasaran dengan apa yang sedang kami lakukan ?" Tanya Jimin dengan tersenyum sinis dan Y/n menatap nya cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Of Vampire || Season 1 ✓
Vampire[DILARANG KERAS UNTUK MENJIPLAK/COPY PASTE/REPOST CERITA INI DAN MENGATASNAMAKAN SEBAGAI PENULIS ASLI DARI CERITA INI !!!! KALAU SAMPAI HAL ITU TERJADI (LAGI) DAN AKU MENEMUKAN DI TEMPAT LAIN (LAGI), MAKA AKU TIDAK AKAN SEGAN-SEGAN UNTUK MELAPORKAN...