03 | Minta Maaf

55.1K 5.1K 779
                                    

❇❇❇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❇❇❇

Senja Kirana, seorang gadis cantik berambut panjang itu tengah berbelanja sendirian di minimarket dekat rumahnya. Dia membeli beberapa makanan ringan untuk camilan menonton drama Korea-nya malam nanti.

"Samyang udah, es krim udah, chitato udah, apalagi ya yang belum?" Senja mulai mengabsen makanan ringan yang akan ia beli untuk berjaga-jaga jika nanti ada camilan yang belum terbeli, dia tidak mau jika nantinya ia harus bolak-balik ke minimarket lagi karena baginya itu sangatlah merepotkan.

"Kok kayanya ada yang kurang, tapi apa ya?" gumam Senja.

Ia berjalan pelan seraya mengingat-ingat camilan apa yang belum terbeli olehnya.

"Oh iya! Gue tadi kan mau beli susu kotak kok bisa sampe lupa sih," ujar Senja.

Setelah itu, ia segera menuju ke tempat di mana minuman itu diletakkan. Saat ia hendak mengambilnya ternyata minuman tersebut berada di rak paling atas, alhasil Senja kesusahan untuk meraihnya.

"Kenapa susunya di letakin di rak paling atas, gue kan jadi susah ngambilnya." Ia mulai menggerutu. Ingin meminta pertolongan pun tak berani, karena Senja itu tipe gadis pemalu.

Tiba-tiba ada tangan seseorang terulur dan mengambilkan benda yang ia inginkan tersebut. Dilihat dari perawakannya, dia seorang laki-laki. Dengan perasaan kepo, Senja menoleh ke belakang.

"Angkasa, lo ngapain di sini?" tanya Senja terkejut.

"Gue tadi baru aja kumpul sama anak-anak, terus mampir ke sini dulu. Eh gue malah liat lo kaya anak kecil kesusahan ngambil barang. Ya udah gue samperin lo," jawab Angkasa.

"Ooo, gitu," ucap Senja seraya membulat bibir membentuk huruf 'O'. "Eh tapi gue bukan anak kecil ya?!" kilah Senja.

Angkasa mengacak kasar rambut Senja. "Makanya tumbuh itu ke atas jangan ke samping, nggak tinggi-tinggi kan lo," ledek Angkasa. Entah kenapa, perlakuan Angkasa saat ini berbeda 180° dengan apa yang dilakukannya pada Raya yang notabenenya pacarnya sendiri. Cowok itu benar-benar tidak bisa ditebak.

Senja terpaku dengan perlakuan Angkasa kepadanya kali ini, dalam hati ia merasa sangat senang bisa sedekat ini dengan Angkasa. Namun, sedetik kemudian ia menggelengkan kepalanya. Tidak, tidak boleh seperti ini. Cowok di hadapannya ini adalah kekasih dari sahabatnya, Raya. Ingat itu, Senja!

"Kenapa lo, Sen? Kok geleng-geleng?" tanya Angkasa heran.

"Eh e-enggak papa kok, Sa. Kalau gitu gue mau bayar ini dulu, ya." Senja langsung membalikkan badannya, akan tetapi ada sebuah tangan yang memegang lengannya.

"Tunggu dulu!" Ucapan Angkasa menghentikan langkah Senja.

Gadis itu menatap heran Angkasa. "Kenapa?"

"Itu... lo, lo mimisan?" Angkasa terkejut seraya menunjuk hidung Senja yang mulai mengeluarkan cairan kental berwarna merah.

"Hah?" Gadis dengan sweater pink yang melekat ditubuhnya itu seketika mengusap hidungnya yang ternyata memang mengeluarkan darah.

ANGKASARAYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang