Extra Part

54.8K 2K 238
                                    

Hellooo, kami kembali lagi nih

Gimana kabar kalian?

Ada yang masih nunggu cerita ini gak sih?

Yang kangen sama cerita ini ada gak? Atau sama author gitu?🤭

Maaf ya kalau extra part-nya baru di update sekarang🙏🥺

Selamat membaca😘

.
.
.

Beberapa bulan kemudian ...

Hiruk pikuk kota Jakarta terlihat cukup padat saat ini. Angkasa dan Raya kini tengah berada di atas motor untuk menuju ke suatu tempat.

"Angkasa kita mau ke mana sih?" tanya Raya dengan sedikit berteriak.

"Rahasia. Aku yakin kamu pasti suka, Ra," jawab Angkasa di balik helm-nya.

Raya mencebik. Sedari tadi dirinya menanyakan hal ini kepada Angkasa, tapi cowok itu hanya mengatakan hal yang sama. Ia lalu mengalihkan pandangannya ke lain arah.

"Jangan ngambek dong, sayang. Jadi jelek nanti," kekeh Angkasa melirik Raya di spion.

"Bodo!" Angkasa semakin tertawa mendengarnya.

Sesaat kemudian Angkasa memarkirkan motornya di tempat yang tidak asing bagi Raya.

"Kita udah sampai, kamu nggak mau turun? Masih ngambek ya sama aku?" Angkasa menolehkan kepalanya ke samping.

Raya tak menjawab pertanyaan Angkasa. Justru netranya sekarang menyisir ke sekelilingnya. Seketika matanya berbinar.

"Sa, kamu bawa aku ke SMA kita dulu?"

"Iya, Ra. Kamu seneng?"

Keduanya sudah menuruni motor, dan sekarang mereka saling berhadapan. Angkasa menyugar rambutnya ke belakang setelah melepaskan helm-nya.

"Seneng dong. Kangen banget aku sama SMA Buana," jawab Raya antusias.

Angkasa mengacak rambut Raya gemas. "Ngambeknya udahan nih?"

Raya beralih menatap tajam Angkasa. "Masih!" Raya bersedekap.

"Ra, jangan gitu dong. Maaf ya, janji deh nggak kaya gini lagi. Maafin aku ya." Angkasa mengambil kedua tangan Raya lalu digenggamnya dengan ekspresi memohon.

Raya tak menjawab.

"Raya..."

"Sayang... Jawab dong, jangan diem aja kaya gini," rengek Angkasa.

Raya tergelak. "Iya iya sayang. Lucu banget sih pacar aku kalau kaya gini. Takut kehilangan aku ya?" canda Raya.

"Banget! Semakin hari rasanya aku nggak mau jauh-jauh dari kamu, Ra." Angkasa membawa Raya ke dalam pelukannya dengan erat.

Raya tersenyum haru, lalu membalas pelukan Angkasa. "Aku juga, Sa. Makasih udah ada di samping aku terus."

Angkasa menggeleng, ikut tersenyum menatap Raya. "Enggak, Ra. Harusnya aku yang bilang ini. Makasih karena kamu udah kasih kesempatan ke aku dulu. Makasih karena kamu udah mau maafin aku. Aku nggak tahu kalau dulu kamu nggak kasih kesempatan ke aku, bakalan kaya gimana ke depannya nanti. Tapi sekarang aku bersyukur banget bisa bareng sama kamu lagi, Ra. Buat aku itu lebih dari cukup."

"Iya, Sa. Aku juga bersyukur banget bisa dapetin kamu," jedanya. "Udah ah. Kok jadi mellow gini sih, mending kita keliling sekolah yuk, Sa. Kita nostalgia dulu." Raya terkikik geli.

ANGKASARAYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang