29 | Holiday

21.5K 2K 293
                                    

❇❇❇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❇❇❇

Di antara laki-laki dan perempuan yang bersahabat, tidak akan pernah benar-benar menjadi sahabat. Karena pasti, salah satu dari mereka akan ada yang memiliki perasaan lebih.

***

Dengan segala pertimbangan dan perasaan yang cukup berat, Raya dengan pasrah mengikuti Angkasa dan teman-temannya menuju bus yang sudah di sewa oleh teman-teman Angkasa.

Beberapa hari yang lalu dia sudah memberitahukan perihal ini kepada Orion dan Bagas. Awalnya Orion menolak, sebenarnya ia juga berniat mengajak Raya liburan, tetapi  hanya berdua saja. Namun, karena Raya terus membujuknya alhasil Orion menyetujuinya, hitung-hitung menjaga Raya dari gangguan Angkasa. Berbeda halnya dengan Bagas yang katanya ada urusan tersendiri, jadi dia tidak bisa ikut liburan bersama mereka.

"Lo yakin, Ra kita bakalan ikut ke sana? Mumpung belum berangkat nih kita bisa batalin dari sekarang. Gue sebenernya males ketemu sama Venus dkk terutama sama Mega," tanya Mentari dengan pelan. Ia melirik di mana keberadaan cowok-cowok itu di depannya yang asik bergurau berjalan mendekati bus. Venus juga terlihat di sana tak lupa dengan kedua temannya. Sedangkan Orion, entahlah sampai sekarang tidak ada tanda-tanda kehadiran dari cowok itu.

Raya mengembuskan napasnya, mengangguk pelan. "Iya, Ri. Walaupun ini terpaksa, tapi kalau kita pulang kasian juga mereka yang udah nyewa bus, masa kita malah balik?"

"Tapi lo beneran nggak papa, Ra?" timpal Senja.

"Nggak papa kok udah kalian tenang aja. Kita di sana have fun aja," ucap Raya diakhiri dengan senyuman. Keduanya mengangguk pasrah. Seketika Raya terkejut karena tiba-tiba ada yang merangkulnya dari samping.

"Rion, lama banget sih lo. Gue pikir lo nggak jadi ikut," ujar Raya.

Orion terkekeh. "Ikut dong, Ra. Selagi ada lo dan gratis mah kenapa nggak dimanfaatin kan, iya nggak?" Orion menaik turunkan alisnya. Ketiganya memutar bola mata.

"Terserah deh!"

Pandangan Raya kini tertuju pada Angkasa yang memberikan isyarat untuk segera masuk ke dalam bus. Mereka lalu melanjutkan langkahnya.

Saat sudah menaiki bus, Raya mencari posisi di dekat jendela dengan Angkasa yang di sampingnya. Tadinya Raya sudah menolak dan lebih baik duduk dengan Mentari atau Senja saja, tapi Angkasa memaksanya untuk duduk bersama. Orion juga sebenarnya ingin duduk bersamanya, tapi Angkasa dengan cepat menyuruh Orion mencari tempat di belakang.

Tentu saja Orion berdecak sebal, dia berjalan mencari tempat yang kosong. Ia lalu duduk asal saja, tak peduli jika ada gadis lain di sampingnya.

"Eh siapa yang ngizinin lo duduk di sini?!" sungut Venus.

"Udahlah biarin, lagian gue males cari tempat lain lagi," ucap Orion malas sambil menyenderkan tubuhnya di punggung kursi.

"Terserah! Dasar Onion!" Venus lalu menyumpal telinganya dengan earphone kembali, lali memejamkan matanya.

ANGKASARAYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang