❇❇❇
Dengan rasa penasarannya yang tinggi, Raya pun mengikuti Bagas dari belakang. Sesekali ia memanggil nama cowok itu, tetapi Bagas sama sekali tidak menghentikan langkahnya.
"Bagas! Gas! Berhenti dong, gue mau ngomong sama lo!" teriak Raya dengan berlari kecil.
Bagas terus saja berjalan tanpa memedulikan panggilan dari Raya. Melihat ini, tentu saja membuat Raya mengerutkan dahinya bingung dengan tingkah Bagas yang sangat aneh hari ini. Apa Raya sudah berbuat salah kepada cowok itu? Tapi karena apa? Raya sungguh tidak tidak mengetahuinya.
Tiba-tiba, saat masih berjalan mengejar Bagas, ada yang menepuk pundaknya dari belakang. Seketika ia berhenti dan membalikkan tubuhnya.
"Eh Mentari, Senja," ucap Raya, raut wajahnya sedikit terkejut.
"Ya ampun, Raya. Lo tuh dari mana aja sih? Dari tadi kita cariin lo kemana-mana loh. Tadi katanya ke toilet, tapi pas kita samperin malah nggak ada. Trus kenapa sekarang lo ada di sini?" tanya Mentari sambil berkacak pinggang.
"Iya nih, Ra, lo ngapain di sini, bukannya langsung ke kantin aja?" timpal Senja.
"Oh itu... Gue tadi itu-" Raya menunjuk ke arah belakangnya. "Loh kok nggak ada?" gumam Raya.
Ke mana perginya Bagas tadi? Mengapa dia cepat sekali menghilang?
"Apa Ra?"
"Ah eng-enggak kok, nggak ada. Mending sekarang kita ke kantin aja yuk, udah laper nih gue." Raya langsung menarik kedua temannya itu pergi, dengan menyisakan tanda tanya di kepalanya.
Tiba di kantin, mereka bertiga segera mencari tempat yang kosong. Akan tetapi, istirahat kali ini sangat ramai, dan yang tersisa hanya meja yang di tempati oleh Angkasa dan teman-temannya-juga Venus di samping Angkasa.
Raya lalu melirik ke arah bekal makanan yang dibawanya ini. Tadi sebelum ke kantin, Raya kembali ke kelasnya sebentar untuk mengambil bekal yang ia khususkan untuk Angkasa. Tapi apa yang dilihatnya sekarang ini. Angkasa malah sibuk sendiri dengan sahabat ceweknya itu. Huh, rasanya ia ingin kembali saja ke kelasnya. Namun, sepertinya ia harus mengurungkan niatnya ini karena mendengar ucapan dari Dirga.
"Eh Senja, Raya, Mentari! Sini duduk bareng kita aja, masih ada tempat yang kosong nih," ujar Dirga membuat lainnya mengarahkan pandangannya pada ketiga cewek itu.
Mereka bertiga pun menuruti perintah Dirga dan mulai duduk bersebelahan dengan anggota tim inti geng Universe itu. Tentu saja hal ini membuat siapapun iri melihat mereka yang bisa dengan mudahnya berdekatan dengan cowok-cowok idaman kaum hawa.
Angkasa tersenyum saat melihat Raya duduk di sebelahnya, berbeda halnya dengan Venus yang justru memutar bola matanya.
"Eh bawa apaan tuh, Ra?" tanya Chandra.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASARAYA [END]
Teen FictionAngkasa Yudhistira Putra, seorang ketua geng Universe yang sangat disegani seantero SMA Buana. Ia sangat posesif sekaligus overprotektif kepada kekasihnya, Raya Cattleya. Semenjak mereka menjalin hubungan, semua aktivitas Raya akan diatur oleh Angka...