❇❇❇
Kicauan burung terdengar merdu di pagi ini mengiringi musik yang mengalun di atas panggung yang berdiri megah di lapangan SMA Buana.
Tepat hari ini, waktu yang sangat ditunggu-tunggu oleh seluruh murid di SMA tersebut akhirnya kini terlaksana. Yang tidak lain adalah perayaan hari jadi SMA Buana, yang tentunya dirayakan sangat meriah setiap tahunnya dengan berbagai macam kegiatan.
Seperti saat ini, di pinggir lapangan banyak sekali stand-stand dari perwakilan seluruh kelas yang menjual berbagai macam makanan, minuman, pakaian, dan lain-lain.
Sedangkan di atas panggung sana, salah satu band dari SMA Buana yang mewakili ekskul musik sedang menampilkan sebuah lagu yang disambut meriah oleh siswa-siswi yang lain. Ditambah lagi vokalis dari band ini cukup tampan, tentu saja di dekat panggung itu didominasi oleh cewek-cewek penggemarnya.
Angkasa dan teman-temannya tengah ditugaskan menjaga stand dari kelas mereka yang menjual aneka makanan ringan dan juga minuman.
Cowok itu memakai kaus putih yang dipadukan dengan celana jeans hitamnya. Ia menatap teman-temannya yang asik menawarkan jualan mereka ke orang-orang yang melewati kedai mereka.
"Hayuk ciwi-ciwi sini mampir, dibeli yuk makanan kami. Nanti kalau beli tiga dapet bonus nomor-nomor kita loh, mau foto-foto sama kita juga boleh. Ayo sini merapat, kapan lagi kan foto bareng kita-kita," teriak Dirga dengan semangat pada cewek-cewek yang lewat di depannya. Dia juga menggunakan kaus putih dengan dibalut jaket kulit di tubuhnya.
"Kita? Lo aja kali, gue mah ogah hyung," celetuk Chandra yang tengah memakan cemilan yang dibelinya tadi di stand kelas sebelah.
Dirga memutar bola matanya. "Ya udah sih, kalo gak mau. Gue mah nggak papa, lumayan bro ada cecan," cengir Dirga.
Awan yang berdiri di sampingnya menoyor kepala Dirga. "Otak lo adanya cewek mulu, Ga. Dasar pakboi."
"Dirga mah emang gitu, cewek cantik dikit diembat, nemu yang lebih cantik lagi diembat. Heran deh inyong kok punya temen modelanne kaya ngene." Aries menggeleng-gelengkan kepalanya.
Bima hanya tersenyum melihat tingkah laku teman-temannya itu, lalu matanya fokus pada seorang gadis dengan mengenakan kemeja berwarna putih yang sangat cocok dipakainya tengah tertawa dengan teman-temannya, seketika senyumnya makin lebar. Ya, siapa lagi kalau bukan Senja. Entah mengapa, kian hari rasa itu semakin bertambah dalam hatinya.
Acara kali ini, semua siswa diwajibkan memakai dresscode dengan tema warna putih. Terlebih lagi nanti ada kegiatan color party yang tentunya seluruh orang akan berperang dengan bubuk warna-warni, karena itu semuanya harus memakai pakaian berwarna putih.
Angkasa meletakkan kaleng minumannya yang tinggal setengah di atas meja. Sedari tadi netranya selalu menulusuri di mana keberadaan cewek yang selama ini mengitari hati dan pikirannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASARAYA [END]
Teen FictionAngkasa Yudhistira Putra, seorang ketua geng Universe yang sangat disegani seantero SMA Buana. Ia sangat posesif sekaligus overprotektif kepada kekasihnya, Raya Cattleya. Semenjak mereka menjalin hubungan, semua aktivitas Raya akan diatur oleh Angka...