WLTS 8

301 50 0
                                    

BRAKK



Taehyun menutup pintu mobil keras. Emosi mempengaruhi tindakan nya. Kalau di ibaratkan, kepala Taehyun sekarang sudah mengebul karena perlakuan Kai.



Memang dia rindu bertemu Yeonjun. Tapi, egonya... Terlalu tinggi, Taehyun terlalu gengsi.



"ARGH!"



Taehyun mengacak ngacak rambutnya dengan sekuat tenaga, tidak peduli nanti akan kusut. Dia butuh pelampiasan. Taehyun menghembuskan napas kasar dengan sarkas, ia menyalakan mobil lalu menjalankan keluar dari parkiran restoran cepat saji tersebut.



Taehyun terpukul, sangat terpukul. Akibat kematian Beomgyu, fakta nya, Beomgyu dan Taehyun berteman sejak kecil.



Dimulai dari kedua orang tua mereka yang saling berteman satu sama lain. Mau tak mau Taehyun kembali teringat pada mereka.



Flashback On



Pada saat Taehyun berumur 10 tahun, Beomgyu sudah berumur 12 tahun.



Taehyun datang ke rumah Beomgyu, untuk membicarakan... entahlah kedua orang tua mereka yang ingin bicara.



Ayah dan Ibu Taehyun menitipkan Taehyun pada Beomgyu yang sudah di anggap dewasa waktu itu.



Disaat itu, Taehyun belum mandi, Beomgyu pun menyuruh Taehyun ke kamar mandi, untuk mandi.



Tapi-



"Aku ga mau mandi!"



"Yun yun harus mau! Ayoo!"



"Huaa Ogu, Yun yun ga mau mandi HUA!" Taehyun berjerit ke arah telinga Beomgyu saat Beomgyu menarik paksa lengan nya.



"Yun yun mandi!"



"Gak mau! Yun yun ga mau mandi!" Taehyun mempertahankan diri nya saat Beomgyu menarik sedikit kencang untuk pergi ke kamar mandi.



"Yun yun mandi!"



"Gak mau, Ogu! Yun yun ga mau mandi!"



BRUK



Akhirnya, Beomgyu menarik kencang lengan Taehyun, sampai Taehyun kehilangan keseimbangan lalu jatuh tersungkur. Beomgyu kaget melihat Taehyun yang terjatuh dengan mata nya yang sudah berkaca kaca.



"HUA OGU JAHAT! HUA EOMMA!" Pekik Taehyun keras, sampai terdengar oleh kedua orang tua nya. Kakinya sakit karena jatuh, kesal pada Beomgyu, ia berteriak sekencang-kencangnya.



Ayah dan Ibu Taehyun pergi tergopoh-gopoh menghampiri putranya. Perasaan kalut mempengaruhi, takut Taehyun kenapa-kenapa.



Tapi mereka malah mendapatkan Taehyun yang sedang diobati luka nya oleh Beomgyu dengan telaten.



Merasa ada yang melihat, Taehyun kecil segera menunjuk Beomgyu menyalahkan.



"Semua ini salah hyung! Hyung harus dihukum!"



"Ih, kok aku?! Kamu lah! Kamu yang ga mau mandi! Udah bagus aku obatin lukanya!" Beomgyu menatap Taehyun sarkas.



"Tante, Taehyun tidak mau mandi, aku menyuruhnya untuk mandi! Apa itu salah?!" Alibi Beomgyu membela diri.



"Tapi Kak Ogu narik sampai aku jatuh!"



"Itu salah Ogu lah!"



"Salah Taehyun!"



"Ogu!"



"Taehyun!"



"Ogu! Kalo Ogu ga kaya gitu, Yun yun ga akan jatuh!"



"TAPI KAU TETAP SALAH! SUDAH SIANG TIDAK MAU MANDI! KAU BABI?!" Sentak Beomgyu dengan nada membentak. Dia tak bisa memendam rasa marahnya lagi. Tubuhnya bergetar hebat, mungkin dia pusing karena suara Taehyun yang rewel.



"HUA! Hyung kasar! Hyung katain aku hua!!" Lagi lagi suara nyaring Taehyun terdengar oleh ibu Beomgyu yang sedang menyiram bunga di pekarangan rumah.




"Eh Beomgyu, ada apa ini?" Ibu Beomgyu masih membawa teko untuk menyiram tanaman yang lupa ia taruh saking paniknya, masuk ke dalam kamar



"Ogu! Ogu, narik aku sampai jatuh!" Sela Taehyun kecil lagi lagi melampiaskan semua pada Beomgyu.



"Yak! Tapi Taehyun tidak mau mandi, Eomma!"



"Tapi, kamu tetap salah, Beomgyu.. Harusnya ka-"



"SEMUA NYA AJA BELAIN TAEHYUN! MENTANG MENTANG DIA ANAK KECIL BAKAL SELALU BENAR WALAU DIA YANG SALAH! EOMMA JUGA!"



Bentak Beomgyu menatap Taehyun sinis. Ia membanting pintu keras. Pergi keluar rumah, tapi Taehyun malah mengekori Beomgyu dari belakang.



"Hyung, Hyung mau kemana?" Beomgyu terus berjalan tanpa mengindahkan pertanyaan Taehyun.



"Hyung, Yun Yun minta maaf...."



"Hyung! Ayo pulang... Eomma pasti mencari kita.."



"Hyung! Yun yun janji akan mandi!"



"Ogu hyung! Maafin aku....!"



"Hyung-ie... Ayo pulang...!"



"Ogu hyung ay-"



BRAK



"ADUH!"



Beomgyu langsung menengok ke arah belakang. Lalu ia membelalakkan mata nya lebar, menatap Taehyun terjatuh, sampai lutut dan telapak tangan nya mengeluarkan darah segar.



"Hiks hiks hiks hiks..."



"Cengeng! Udah dibilang di rumah aja!" Beomgyu menghampiri Taehyun yang sedang menahan tangis nya agar tak pecah. Dia berjongkok, menyetarakan tubuhnya dengan Taehyun yang terjatuh.



"Sini! Aku gendong!" Ucap Beomgyu menjongkok membelakangi Taehyun.


Taehyun segera naik ke punggung Beomgyu cepat.



"Udah?"



"Udah..."



Beomgyu berjalan menggendong Taehyun di belakang nya.



***



Tak ada pembicaraan antar mereka, hanya ada gesekan sepatu yang di timbulkan oleh sepatu Beomgyu.



Beomgyu sang ceria tidak tahan berlama lama seperti ini.



"Ekhem," Beomgyu berdehem, mengusir kecanggungan dirinya.



"Taehyun, aku minta maaf," Dari nadanya, Beomgyu seperti menyesali perbuatan yang ia lakukan. Ia menunduk kebawah, malu.



"Iya maafin Yun Yun juga ya, Yun Yun harusnya ga kaya gitu ke Ogu hyung.." Nada Taehyun sendu. Wajahnya merengut sedih, lucu.



"Nee, Hyung-ie maafin kok..."



"Gomawo, Hyung..." Pekik Taehyun girang, kemudian memeluk leher Beomgyu erat erat. (Terimakasih)



"Sama sama, Yun Yun..."



Flashback Off



Tin tin tin



Klakson mobil bersahutan panggil memanggil. Taehyun, yang sedang melamun segera masuk ke dalam dunia realita lagi. Ada yang mengklasoninya tak henti henti saking berangnya. Suasana menjadi tambah panas karena mobil Taehyun berada di depan jalan.



Taehyun melihat lampu lalu lintas sudah berwarna hijau, pantas saja banyak mobil yang mengklaksoni, pikirnya. Dengan cepat-cepat, ia menjalankan mobil kembali.



"Beomgyu hyung, nan dangsin-i geuliwoyo..." Lirih Taehyun sendu. Menatap ke arah depan dengan tatapan kosong. (Aku merindukanmu)

We Lost The Summer | TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang