WLTS 12

268 39 4
                                    

"Eh, Hyung..." Kai cengengesan, saat bayangan Tae



"Kai, sedang apa kau disini?"



"A-aku ingin ke dalam, Hyung?"



"Hahaha, aku juga. Kenapa kau? Ada apa?"



"Hm, susah untuk di beri tahu, Hyung."



"Tidak apa apa, bilang saja."



"Entahlah, belakangan ini aku lebih sering menghabiskan diri mengingat masa lalu yang tidak ingin aku ingat," Kai menunduk dalam, pikiran nya berkecamuk, mengingat beberapa kendala



"Kalau Hyung?"



"Hm," Taehyun berpikir, "Mungkin hanya sedikit stress," Ucapnya, mengulas senyum penuh.



"Hah? Iya?"



"Iya..."



***



Kai menunggu Taehyun di ruang tunggu. Taehyun yang sudah keluar langsung menghampiri.



"Bagaimana? Hyung, apa hyung terkena penyakit?"



"Aku hanya disuruh minum obat, dan sering check up kesini, jangan khawatir Kai."



"Bagaimana denganmu?" Terus Taehyun, membenarkan celana training nya yang melorot. Kebesaran.



"Eoh, a-aku, iya! Aku.. Kata dokter.. Terkena PTSD ringan."



Taehyun terhenyak. Sedetik kemudian ia menyentuh bahu Kai pelan, "Cepat sembuh, Kai." Kai hanya tersenyum.



"Kai, kau mau makan dulu?."



"Hehe. Boleh deh, kebetulan tadi aku belum sarapan."



"Tapi maaf jika kau akan terganggu nanti oleh fans-ku." Taehyun berjalan duluan, disusul Kai dibelakang nya.



"Tidak masalah."



Kai tetap mengekori Taehyun dari belakang. Taehyun, apa ia masih kokoh seperti dulu? Benak Kai terus mempertanyakan hal hal aneh yang terjadi.



Kang Taehyun. Apa Kai benar benar tahu tentang diri orang itu. Memang, di grup, Taehyun yang paling diam. Sampai sekarang pun masih diam.



"Ayo, Kai."



Taehyun naik ke mobil, di sambut oleh Kai yang duduk di samping Taehyun.



Taehyun menancap gas, "Kau tau kenapa hari ini tidak ramai orang datang padaku?"



"Euh? Kenapa?"



"Mereka sedang menungguku di tempat syuting dekat sini, dan aku bolos." Taehyun menampilkan deretan giginya, lalu tertawa pelan.



"Aku bosan." Terusnya, Kai hanya tertawa kecil. Manusia seperti Taehyun bisa bosan ya?



***



"Aku ingin bercerita," nada bicara Taehyun menjadi sendu. "Tadi pagi, hah... Aku bertemu dengan Beomgyu hyung..." Obrolan ini sudah masuk inti, Taehyun menyantap makanan di depan meja, membicarakan hal yang ingin dia curahkan sedari tadi.



"Benar?"



"Iya..."



"Hyung bilang apa? Bilang apa?" Kai sedikit terkejut serta heboh dengan omongan Taehyun barusan.



"Di-dia bilang... A-aku belum mengikhlaskan nya pergi. Dia ter-terikat. Aku juga bingung, kenapa aku belum bisa melepaskan nya." Dia meraih nasi dengan sumpit lalu memasukkan nya ke mulut.



"A-aku merasa depresi, sungguh." Terus Taehyun lalu menenggelamkan wajah nya. Gerakan tangan nya berhenti. Seketika dada nya terasa sesak, mata nya berkaca kaca. Menutup mukanya dengan sedekap tangan diatas meja.



"Hyung... Kau harus merelakan Beomgyu hyung pergi..."



"Ini sudah jalan nya, Hyung.." Ucap Kai, menyentuh bahu pria bermarga Kang itu.



"Iya Kai, aku tahu, tapi-"



"Ini demi kebahagian Beomgyu hyung." Potong Kai cepat.


We Lost The Summer | TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang