Restoran itu sepi. Hanya orang kalangan yang bisa memakan disana, daftar makanan nya cukup mahal, walaupun tetap enak di lidah. Sangat enak mungkin. Hanya ada segilintir orang makan tanpa suara.
Taehyun memutar mutar sumpit nya. Diluar restoran ramai orang-orang berlalu lalang, tapi ia sendiri masih diam ditempat yang sama. Sepi.
Entah kenapa nafsu makannya hilang begitu saja saat terlintas kejadian yang lalu-lalu.
Kejadian kejadian yang sudah berlalu. Kekayaan. Mungkin itu tidak ada artinya.
"Hah," Taehyun menghela napas, ia terlihat terlalu banyak beban pikiran. Kepalanya panas, lalu dengan perlahan ia memijat pelipisnya. Menghindari tatapan pada makanan didepan nya.
"Kau tidak makan?" Taehyun tersentak saat melihat penuturan yeoja sepantaran dengan nya, Sekretarisnya, Jeon Somi. Berdiri di samping Taehyun yang terduduk di atas kursi. Ada beberapa orang di belakang juga yang menjaga-jaga.
"Ah, aku makan." Jawab Taehyun mengambil sumpit dan mengambil bulgogi di depan nya, lalu memakan nya enggan. Ia harus makan, sekretarisnya galak.
Sang sekretaris kembali bersuara, "Kau ada masalah?"
"Tidak."
Kang Taehyun, aktor asal Korea Selatan dengan pesona menawan yang bisa membuat kaum hawa terpana pada pandangan pertama. Kepiawaian nya dalam berakting tidak di ragukan lagi, sebab itu lah, dia dijuluki aktor berbakat korea selatan. Hatinya, baik nan ramah. Selalu hormat pada yang lebih tua, ramah pada fans-fans nya. Dan.. Ah, dia terlalu idaman.
Bayarannya fantastis, kau mungkin bisa membeli berkarung-karung ayam jika ingin.
Walaupun dia berasal dari grup musik, ternyata ia mempunyai bakat ber-akting juga. Ia langsung diterima saat casting.
"Ah, sudah, aku sudah selesai makan." Ujarnya meletakkan sumpit lalu meraih tas. Pergi mendahului sang pengatur agenda.
"Ta-Taehyun-ssi!" Somi mengejar Taehyun yang mendadak meninggalkan restoran.
"Kita mau kemana?" Somi berjalan menghampiri Taehyun, ia bahkan harus menyesuaikan diri oleh langkah-langkah lebar pria bermarga Kang itu, agar tidak tertinggal. Gadget canggih digenggam di sebelah tangannya langsung dibuka. Layar cerah memenuhi indra penglihatan nya.
"Rumah Kai."
"Ta-tapi, Taehyun-ssi, 30 menit lagi kau ada-"
" Hanya sebentar, Somi-ssi." Perempuan bertubuh kecil itu menunduk, perintah Taehyun adalah mutlak. Lalu dengan sopan, ia membukakan pintu mobil untuk pria itu.
***
Selama perjalanan Taehyun hanya merenung. Diluar, banyak sekali mobil-mobil yang sedang berjalan, terkadang, Taehyun melongok pemandangan yang tersaji dari dalam kaca mobil. Hatinya sepi. Tak ada lagi kehangatan seperti dulu. Taehyun.... Rindu itu. Ia benci rasa sepi seperti ini.
Kaca mobilnya hitam, tidak akan terlihat dalam nya dari luar. Mungkin, kalau terlihat, habis sudah ia dikejar oleh para fans, belakangan ini saja ia suka dibuntuti oleh sasaeng.
Kepalanya kacau. Ini waktu jam makan siang, dan ia bahkan tidak makan dengan betul. Ia hanya berdoa agar kini perut nya tidak sakit.
Pandangan nya menerawang, kembali teringat kejadian 4 tahun lalu. Mereka menjadi bubar, saling berpencar. Andai saat itu ia tidak egois, andai saat itu ia tidak menjadi sarkas, ini semua tidak akan seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Lost The Summer | TXT
FanfictionIni tentang mereka, ber-empat, Kai, Taehyun, Soobin dan Yeonjun, yang merasa kehilangan. Ini tentang mereka, yang selalu digentayangi kenangan masa lalu. Ini tentang mereka, yang memendam rasa kehilangan terparah. Beomgyu yang menghilang, cukup me...