WLTS 10

291 45 3
                                    

Kai mendengus kasar, lalu menarik selimut putihnya diatas dada.



Sejak tiga tahun kemarin, Kai sudah terbiasa tidur seranjang dengan Soobin. Pandangan terkunci pada langit-langit rumah. Memakai pakaian panjang turtle neck warna cokelat, karena belakangan ini udara makin dingin. Sudah mau turun salju.



"Kai..." Lirih Soobin yang sekarang sedang tidur membelakangi Kai.



"Nee? Ada apa, Hyung?"



"Bi...sa...t..to..lo...ng nya...nyi...k..k..an se...bu...ah la...gu un...tuk ku....?"



"Mwo? Ke-kenapa Soobin hyung meminta itu?" (Apa)



"Hanya ingin."



"Hyung mau?" Ucap Kai memandang punggung Soobin dengan mata berkaca kaca.



Soobin mengangguk. Sebenarnya Soobin juga sedang berjuang, mempertahankan air mata nya agar tidak jatuh. Ia mulai membalikkan badan, punggungnya berada di atas tempat tidur, dengan pandangan ke arah Kai yang sedang... Entahlah, Kai terlalu jitu menyembunyikan ekspresinya.



"I'm just lookin' for some real friends.."



"All they ever do is let me down.."



"Every time I let somebody in.."



"Then I find out what they're all about.." Kai bersenandung kecil, suara nya mengecil tiba-tiba, kembali mengingat kejadian siang tadi. Ya, mungkin dia hanya perlu teman.



"I'm just lookin' for some real friends.."



"Wonder where they're all hidin' out.."



"I'm just lookin' for some real friends.."



"Gotta get up out of this town.." Kai berhenti bernyanyi. Matanya mulai berat, rasa sesak mulai menguar.



Dia memilih membelakangi Soobin yang sedang asyik dengan tatapannya pada langit-langit.



"Sudah kan, Hyung? Sekarang tidurlah." Ujar Kai dengan suara parau nya, selimut ia naikkan sampai kepala.



"Te..ri..ma..k...ka...sih... Ka-ka-Kai," Tutur Soobin menghadap ke arah Kai yang sekarang sedang memunggungi nya.



Kai, menyalahkan diri nya, karena telah membuat grup nya terpecah belah.



Dan Soobin, yang menyalahkan diri nya, karena tidak bisa memimpin grup itu dengan benar.



Luka itu, selalu muncul setiap Kai atau Soobin mengingatkan mereka pada kejadian waktu dulu.



Kini, grup itu telah tiada.



Beomgyu, yang tadi nya menjadi penerang dalam grup kini hilang.



Hanya satu orang hilang, semua nya hancur.



Seperti Kai, Soobin yang menginginkan kedamaian dalam grup sekarang sudah tidak bisa lagi.



Together Neo Generation, nama yang akan selalu dikenang oleh para penggemarnya.Siapa yang tidak kecewa? Tiba tiba agensi mengonfirmasi grup TNG telah bubar pada 4 tahun yang lalu?



Kai mencoba untuk tidur, tapi entah kenapa mata nya selalu terbuka saat mencoba lagi. Menengok ke arah Soobin, namja itu telah tidur dengan pulas, sampai terdengar dengkuran halus dari nya.



Dengan hati hati, Kai bangun dari tempat tidur nya, ruangan ini seperti kurang atmosfer.



Kai sesak, sangat sesak setelah menuruti permintaan Soobin. Ia berjalan, pergi ke kamar mandi. Mencuci muka, mungkin itu akan lebih baik, pikirnya.



"Hah...." Kai mengusap usap wajah nya berkali kali.



Belakangan ini, Kai selalu ingat dengan masa lalu, bukan dengan TNG saja, tapi dengan semua nya.



Saat ia ditinggal oleh kedua orang tua nya tanpa memberi apa-apa selain baju yang ia pakai saat itu, bertemu dengan musik yang menggairahkan semangat nya, sampai segala nya ada di kepala Kai, Kai pening.



Sangat pening.




Menghela napas berkali kali, Kai berpikir, "Lebih baik aku ketemu janjian dengan psikolog besok."


We Lost The Summer | TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang