WLTS 26

265 40 1
                                    

"Kemarin lusa aku bertemu Beomgyu, ia mengajak ku. Tapi aku menolak. Karena aku, ingin menyatakan pertanyaan terakhir ku pada kalian. Agar kalian, rela membiarkan ku pergi, rela melepas ku, tidak sedih dan menangis, seperti yang kita lakukan saat Beomgyu meninggal. Itu semua untuk kalian. Aku menyayangi kalian lebih dari apapun. Jadi, boleh biarkan aku tidur?"



"Tidak!" Kai berdiri. Menolak pertanyaan Yeonjun mentah mentah dengan sarkas.



Yeonjun menggeleng. Lalu pergi, ke hadapan Kai. Ia berlutut, lalu memegang tangan Kai, mengunci nya di tangan nya.



Perlahan, tangan Kai diletakkan di dada Yeonjun.



"Huening-ie, dengarkan baik baik. Belajarlah melepaskan." Yeonjun menghelas nafas kasar. Mengerjapkan mata nya yang basah. Ada butiran bening yang tak terjatuh di sekitar pelupuk mata nya.



"Kau harus merelakan orang pergi, Kai. K-kau bisa berpegang erat pada ku, tapi ada kala nya, kau harus melapangkan hatimu untuk membiarkan aku pergi. Jadi, Huening-ah... Lepaskan aku. Aku tidak mau kejadian seperti Beomgyu terulang."



Kai tidak menjawab, ia malah melayangkan pandangan pada langit Seoul, tidak menggubris sepatah kata apapun dari Yeonjun. Pemandangan nya indah, ini sudah hampir sore, terlihat dari sana ada matahari yang sedang tenggelam dari kejauhan.



Genangan hangat turun begitu saja dari pipi Kai. Bersamaan dengan dia yang melepas genggaman Yeonjun yang semakin mengendur. Lalu Kai memeluk Yeonjun tiba tiba. Ia menangis, terisak, di bahu Yeonjun.



"Ka-kalau itu jalan nya.. Yasudah."



Yeonjun tersenyum lega, lalu perlahan-lahan mata nya menutup.



"Ah, terimakasih. "Ucap nya, lalu memejamkan kedua matanya.



Yeonjun tertidur. Untuk selama nya.



Kai membelalakkan matanya.Senyum lega terpatri di wajah nya. Seperti tidak ada beban yang ia jalani lagi seperti biasa nya.



"Jangan menangis!" Taehyun berkata keras. Itu untuk diri nya, dan juga untuk Kai dan Soobin yang seperti ingin menangis.



Bersisa 3.



Kai, Soobin, Taehyun yang tersisa. Dua orang lain nya telah pergi, untuk selama nya. Kai terdiam. Hati nya terpukul, dengan hebat barusan.



Berusaha agar terlihat tegar dari luar. Hati nya sesak, dada nya terasa ditusuk tusuk, oleh kejadian beberapa menit barusan. Berusaha melebarkan bola mata nya, agar air mata tidak jatuh dari pipi nya.



Mereka terpukul. Taehyun terdiam. Soobin terdiam. Masing-masing memiliki perasaan yang sama dengan Kai.



Rasa kehilangan. Mereka kembali merasakan kehilangan. Mulai dari orang tua nya, sampai Yeonjun. Mereka menghilang.



Rasa sesak semakin menjadi jadi, saat melihat senyuman Yeonjun yang terlihat sangat lebar nan tulus. Mereka harus merelakan Yeonjun. Ia harus merelakan Yeonjun.



"Ya, aku mengerti, apa yang kau bicarakan Yeonjun-ie hyung, selamat tinggal..." Kai berbisik di telinga Yeonjun, menggigit bibir bawah nya agar tidak menangis, mengepalkan tangan.



Mengatur nafas berkali kali agar tidak tersendat. Rasa nya kehilangan, sungguh menyakitkan.

We Lost The Summer | TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang