WLTS 28

248 34 0
                                    

Taehyun POV



Aku membuka, surat dari Yeonjun hyung untuk ku.



Kami sudah mengisi waktu yang ada dengan macam macam peristiwa yang menarik, aku tidak tahu Yeonjun hyung akan memandang seperti apa.



Jantungku dag dig dug, tak karuan dengan surat yang kubuka. Kai sudah, Soobin juga sudah.



Bukan nya apa, tapi aku takut dengan pandangan Yeonjun terhadap ku. Apa dia memaafkan aku, atau dia meminta maaf, apa dia berterimakasih pada ku atau bagaimana. Aku tidak tahu.



Perlahan lahan aku buka surat, sampai nampak lah tulisan tangan Yeonjun hyung di dalam indra penglihatan ku.



Untuk: Taehyun-ie



Hai, Taehyun, aku Yeonjun. Bagaimana kau menemukan surat ini? Kurasa kau melihat ke kamar ku ya? Atau bagaimana? Hahaha



Taehyun, aku tahu, waktuku tinggal sebentar lagi, maka dari itu lah, aku menulis pesan ini. Aku ingin kau menyadari, apa yang aku simpan selama ini. Dan sebelum itu, maaf dengan biaya sakit ku, aku tahu kau kan yang membayar nya semua? Aku akan mengganti nya di lain waktu taehyun.



Hm, aduh bagaimana ya, aku bingung ingin menulis apa, apalagi untuk mu. Aish pemuda yang berhati dingin dan sarkas. AKU MENULIS SURAT UNTUK PRIA WOI! Aku tidak tahu mau menulis apa.



Ekhem,



Taehyun-ie, setelah ini, aku akan bebas, kau pun juga. Aku bisa tidak akan membenci mu, kau pun juga bisa tidak membenci ku lagi, mungkin. Setelah ini, kehidupan yang Kai, dan Soobin inginkan akan terwujud. Dipandu dengan mu. Walau tidak ada aku. Aku memercayakan mu membuat mereka bersinar lagi seperti dulu, Hyun-ah. Aku tau kau bisa.



Aku tahu, selama aku hidup, aku melakukan banyak kesalahan pada mu. Aku meminta maaf untuk itu semua. Aku tidak ingin kau memendam dendam seperti itu Hyun. Aku tau, kau pasti benci sekali kan pada ku? Bisa kah kau tidak membenci ku lagi? Agar aku bisa tenang. Kumohon pertahankan sifat mu seperti yang di rumah sakit untuk ku. Tidak ada Taehyun yang galak, dingin, sarkas. Yang ada adalah Taehyun yang peduli, hangat, dan pengertian. Aku ingin kau berubah seperti waktu ini Taehyun. Aku mohon.



Ah, iya, aku juga berterimakasih, untuk kau yang mengajarkan ku kehidupan, sebelum dan sesudah TNG bubar, kau sudah banyak menginspirasi ku. Kau menegur ku saat ku salah, kau perhatian pada ku kan? Hyun-ah.



Kenapa aku alay sekali, segala menulis surat ini untuk mu. Lalu menulis layak nya surat yang ingin dibaca oleh wanita, padahal bukan. Maaf saja Taehyun-ie, jalanku masih lurus. Kau juga kan? Hahaha. Maaf aku hanya bercanda.



Ah iya, aku ingin memberitahu mu Taehyun-ah. Aku sudah putus dengan wanita ku. Wanita itu posesif, dan... Suka marah marah. Hahaha...



Dan, yang terakhir kali nya, maaf kalau kata kata ku sulit kau cerna, aku tidak bisa menulis surat. Aku tidak pernah menulis surat, jadilah seperti ini. Terimakasih Hyun-ah, untuk mu, segala gala nya. Waktu mu, tenaga mu, hati mu, saat membaca ini. Aku menyayangimu.





Best Regard



Choi Yeonjun




Aku menutup surat nya kembali. Mengamankan hati ku yang terasa sesak, mata ku yang mulai memanas. Ternyata, Yeonjun hyung tidak pernah membenci ku selama ini.



Aku salah. Yeonjun hyung masih seperti yang dulu. Dia tidak berubah sekecil pun. Tetap hangat, humoris, dan kadang menyebalkan.



Aku salah.



Tubuhku merosot ke bawah. Menyembunyikan wajahku diantara kaki.



Soobin dan Kai sudah menangis sedari tadi. Isakan Soobin dan Kai keras, tapi aku bingung, harus menghibur seperti apa, karena hatiku juga.. Hancur.



Hancur saat melihat surat Yeonjun hyung. Entahlah mengapa aku menjadi lemah saat ini.



Aku. Aku yang selama ini memberi makan ego. Aku gengsi, untuk memaafkan Yeonjun hyung dan meminta maaf pada Yeonjun hyung. Aku tidak tahu, aku harus seperti apa. Aku harus kuat. Aku tidak boleh menangis, aku mengelap mata ku pelan, agar bulir bening yang tadi nya ingin tumpah terhapus.



Tapi, bulir bening itu muncul lagi. Aku mengelap nya berkali kali tapi masih tetap ada.



Kai masih menangis, lebih kencang. Dan Soobin hyung, dia juga menangis, aku tidak tahu apa yang mereka baca.



Tapi menurutku itu sesuatu yang sangat menyakitkan.



Suster sudah membawa Yeonjun ie dalam kamar mayat barusan.



Hah, Hyung... Baru sebentar kau pergi, tapi aku merindukan mu. Bagaimana ini?


We Lost The Summer | TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang