chapter 23

1.3K 101 15
                                    

CHAPTER 23

Back to JASON’S P.O.V

5 MONTHS LATER

Sudah lima bulan saya berada di perkampungan ni…. keadaan saya masih tidak stabil, saya banyak meracau dan disebabkan oleh the nightmares and flashbacks I had insomnia…

Deep down I feel something is missing, I’m aching… sangat pedih hati saya, sesuatu yang saya ingin mencapai tapi saya tidak dapat menggenggam… suatu perasaan kehilangan…

Kesian Pak Rofi dan Ibu Yori yang bertungkus-lumus menjaga saya…

Ada satu hari, saya terbangun berpeluh-peluh dan mungkin saya terjerit yang telah menyebabkan keluarga Pak Rofi terbangun dari tidur…

Ibu Yori bergegas mengambil segayung air dan merendamkan tuala kecil, dan mengelap muka saya…

“Maafin bapak, nak…” Pak Rofi berkata dengan nada yang perlahan tapi saya dapat dengar juga… “kami ni miskin… nga punya uang membawa kalian ke rumah sakit…”

I want to go home…. tapi saya langsung tiada apa-apa untuk balik… no money, no passport, no nothing…

Dan tambahan pula, saya yang sudah menghilang for 3+ years tentu saja my family and everyone else ingat saya sudah mati…. Bertambah keinginan saya untuk pulang…. 😢

HOLLY.

The flashbacks of our love…

My last memory was of Holly… her love declaration… tapi kenapa dalam mimpi-mimpi saya she’s always crying?

And everytime saya bermimpi, is of her crying and screaming my name, kepala saya jadi sakit…. Sangat sakit sampai saya terbangun dan menjerit…

But malam ni berbeza, saya mimpi sesuatu yang amat mengngerikan… sangat ngeri….

My dream...

I’m in an airplane…. The airplane sedang shaking… and I can hear the screams… jeritan-jeritan penumpang yang dalam ketakutan, disusuli dengan bunyi hempasan yang kuat, bunyi yang sangat memekakkan….

Saya seperti seorang penonton menyaksikan a plane crash, sampai the plane perlahan-lahan terbenam ke dalam lautan… wajah a little boy dari dalam the plane menghempas-hempas tingkap fighting for oxygen…!

NO! God, No!!!

Jeritan-jeritan yang kuat perlahan-lahan menjadi sunyi…. Menjauh…. Dan akhirnya hanya ekor kapal terbang saja yang dapat dilihat….

My dream turned into a nightmare...

“NO!!!!” saya menjerit lagi terbayang balik mimpi ngeri saya….

Ibu Yori sambung mengelap muka dan leher saya dengan tuala basah….

“kamu baik-baik saja, nak….” Pak Rofi mengusap belakang saya… “kamu selamat, nak….”

***

Satu minggu selepas mimpi ngeri yang sering menghantui saya, saya sudah tidak tahan lagi berbaring di katil dan melayan all these nightmares and pain…. Saya berikhtiar untuk bangun selepas Pak Rofi dan keluarga jalan untuk mencari rezeki….

Dengan mengenakan pakaian Pak Rofi, saya keluar dari daun pintu dan berjalan ke arah pantai…. The beach is beautiful… pasir tidaklah seputih pasir Maldives tapi setanding….

Saya menghela nafas yang berat…. Thinking about all the people that I love… Holly… Mom, dad, Jordan… and they loved me in return…

I must….

Ashes to Ashes, Dust to DustWhere stories live. Discover now