chapter 25

1.4K 109 29
                                    

CHAPTER 25

JASON’S P.O.V

Sudah beberapa bulan I started working… My dad, Jordan and Bella sangat menentang keputusan saya to fly again… but that’s just my passion…

I feel so calm and free when I fly… and the adrenaline rush whenever I take off and land… if I were to choose another career, mungkin saya akan jadi pramugara…. Hahaha! Still flying, right…?

Jordan’s childhood friend and best friend, Captain Nicholas Stephens, we call Nick helped me to get my position back after 4 years... memang saya perlu menjalankan a few tests and exams to make sure I’m fit to fly… saya sangat bersyukur I passed all the tests and standard requirements…

Disebabkan nahas kapal terbang yang telah mengorbankan 185 people onboard bukan akibat daripada kecuaian any of the pilots, the airline telah membayar pampasan beberapa juta kepada saya… ya, santai saja saya sebenarnya saya tidak perlu kerja pun… I can just open up a business….

Tapi saya ni bukan business minded punya orang… saya dan Jordan dilahirkan dan dibesarkan to study and get a professional career….

That’s why Jordan is a doctor and I’m a pilot… Bukan setiap orang sama, bukan setiap orang boleh berjaya setelah menceburi bidang perniagaan…

Deep down in my heart, saya start flying again bukan saja because I want to fly for my passion… but I fly for someone…

Boleh saja kalau saya just buy a flight ticket and fly there… walk up to her apartment door dan melepaskan segala perasaan cinta dan rindu selama perpisahan kami…

Tapi saya malu, atau saya masih menyimpan secebis ego dalam diri saya…

Saya cuma mengharapkan I’ll get the next route to Paris soon… sekurang-kurangnya saya ada alasan to be in Paris… For work…

HOLLY. I miss you, baby girl… my bombshell…

***

Saya berjalan melepasi immigration clearance with all my crew…

we just landed in KK after 3 days in Seoul, South Korea… 

One thing never changed about me, I’m still the cold captain yang disegani oleh all of the crew… but then, one thing changed, I’m no more Captain Playboy… I avoid clubs, pubs, bars whenever I land in any city… saya terimbas kembali saat-saat I was at my worst state after I left Paris… After I left Holly…

Tapi saya masih tidak dapat ingat sesuatu…

Saya ingat kisah percintaan 7 hari kami
Saya ingat all the hot love-making…
Saya ingat Holly said she loved me…
Saya ingat I love her…

Saya ingat all those bad days without her… the booze, the clubs, the women…

Tapi saya tidak ingat… saya tidak ingat why I left her in Paris if I loved her so much? 💔

“Capt., kami duluan…” the senior cabin crew bersuara, menghentikan saya dari lamunan saya…

Saya mengangguk saja then they walked away ke destinasi masing-masing… most of them memang kena ambil dari airport oleh their parents atau their partners, girlfriend, boyfriend, husband or wife… semualah kerabat keluarga mahupun bukan keluarga…

Saya berjalan perlahan-lahan sambil menarik luggage saya…

BUUK!

Tiba-tiba saya terasa ada sesuatu terlanggar kaki saya…

“so… sowie… ryyy, uncle…” a little boy, maybe coming to four sedaya-upaya menekankan the ‘r’ to his sorry…  Saya tersenyum… saya tunduk dan ruffled the little boy’s hair…

Ashes to Ashes, Dust to DustWhere stories live. Discover now