“Mama, telurnya bau gosong!“ aku langsung tersadar dari lamunanku tatkala mencium aroma gosong dari teflon. Sial. Telurnya gosong. Kenapa sih? Selalu kepikiran terus, membuat orang jadi tidak fokus saja.
Beberapa tahun berlalu, tapi aku tetap tidak bisa melupakan semua kenangan itu. Kenangan manis dan kenangan menyebalkan semuanya tersimpan baik dalam memori ku. Ternyata, melupakan kenangan indah tak semudah membalikan telapak tangan. Semakin keras aku coba untuk melupakan maka, semakin keras juga ingatan itu berdatangan.
Lantas, aku segera mematikan kompor.
“Ya, ampun maafin mama ya. Nanti kita beli aja diluar. Gapapa kan?“ kataku yang mengusap pipi Sunghoon.
“Mama ini setiap pagi telurnya selalu gosong, emang mikirin siapa?“ tanya Sunghoon padaku.
Aku tersenyum getir, lalu menggendong Sunghoon untuk turun dari bangku. “Masa lalu, tapi jangan bilang papa ya? Nanti mama kenal omel.“ Sunghoon mengangguk-angguk.
Selain masa laluku, Sunghoon adalah hal yang berharga. Dia sumber kebahagiaanku dan penenang yang kumiliki jika hatiku sedang resah. Saat ini dia duduk di bangku taman kanak-kanak.
“Kata papa, masa lalu yang buruk itu harus di buang jauh biar gak ganggu kita. Emang bener ya, Ma?“ yang dikatakan Sunghoon ada benarnya tapi, hingga saat ini aku memang sengaja menyimpan baik-baik kenangan di masa itu untuk melepas rinduku padanya.
Well, setidaknya aku akan berusaha adil untuk Sunghoon dan papahnya.
“Ayo kita berangkat, oh ya. Malem ini papa pulang, gimana kalau buat kejutan? Hoon-ie suka buat kejutan kan?“ Sunghoon mengangguk antusias.
“Yes, papa pulang!“
Sunghoon kecil, adalah masa depanku. Tapi Sunghoon besar masa laluku yang tak akan terlupakan.
🔸🔸🔸
Finally ini cerita gua up lagi. Btw cerita ini wes rampung gaissss
Bucinan pertama member enha, si babang Sunghoon yang menggemaskan sampai ingin cubit ginjal nya wkwk
Ini castnya ya broo
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
