Chapter 8

3.4K 383 27
                                    

"Jangan percaya diri, aku bukan ingin menolongmu tapi aku tak ingin tangan Shion sampai kotor karena menyentuh dirimu yang menjijikan ini"

Hembusan napasnya terdengar lirih. Kata-kata Sasuke masih membekas diingatannya. Awalnya ia senang, namun ketika mendengar apa yang keluar dari mulut lelaki itu. Rasa sakit kembali menghantamnya, menyadarkannya bahwa lelaki itu bukan lagi Sasuke yang dulu. Dia berubah drastis. Dan menurut Sakura, itu tak sepenuhnya kesalahannya di masa lalu, tak mungkin kan?

Ia menunduk, menatap makanannya yang belum tersentuh. Jam istirahat akan selesai setengah jam lagi, tapi ia belum menyentuh makanannya barang sesendok pun.

"Aku lelah jika harus seperti ini"

"Jangan berkata seperti itu"

Kepala pinknya terangkat ketika mendengar suara seseorang yang belakangan ini selalu didengarnya. Lelaki berambut merah itu tersenyum lima jari padanya, lalu menduduki dirinya berhadapan dengan Sakura. Tak lupa menaruh napan berisi makanan di atas meja.

"Apa yang kau lakukan disini?"

Sasori terlihat memikirkan sesuatu, seperti dejavu menurutnya. Terkekeh geli, "dua kali kau bertanya hal itu padaku hari ini, dan tentu saja jawabannya sudah kau ketahui"

"Hmm?" gumam Sakura tak mengerti.

"Pertama kau menanyakannya saat berada di halte, seharusnya kau tahu mengapa orang berada di halte, begitu juga saat aku baru saja duduk 1 menit 12 detik yang lalu, kau bertanya hal itu dan jawabannya tentu kau tahu. Melihatku membawa nampan berisi makanan, tak mungkin menyuci baju kan. Aku akan makan, itu jawabanku atas pertanyaanmu baru saja"

Wajah gadis itu terlihat bingung, setelah mencerna beberapa saat. Ia memutar bola matanya, "tak perlu menjelaskannya dari pertemuan di halte pagi tadi, kau bisa langsung menjawab jika kau akan makan"

Lelaki itu menyumpit sosisnya, lalu menyodorkannya pada mulut Sakura membuat gadis itu mau tak mau menerima suapan sosis dari Sasori.

"Kau sepertinya sedang lapar makanya otakmu berjalan tiga kali lebih lambat"

"Aku akan bunuh diri jika kau mengataiku lagi" ancaman yang ampuh untuk membuat lelaki merah itu bungkam. Dia tak lagi banyak bicara dan kembali meneruskan makannya.

Tangannya melepas sumpitnya saat tak melihat tanda-tanda jika Sakura akan memakan makannya. Ia tahu, gadis itu belum menyentuh makanan dihadapannya tersebut.

"Kau tak makan?" Tanya Sakura bingung.

"Tidak sebelum kau makan"

"Balik mengancam rupanya" cibirnya, "ya sudah aku akan makan, cepat lanjutkan makanmu! Dasar bocah"

"Apa-apaan kau, aku lebih tua darimu Sakura"

"Kau mengakuinya? Baguslah"

"Ck dia malah menjebakku" gumam Sasori pelan. Mengabaikan tawa ejekan Sakura yang terdengar olehnya. Lebih baik melihat gadis itu seperti ini, meski dirinya yang menjadi sasaran. Daripada Sakura yang murung, ia tak suka.

"Sasori" panggilan tiba-tiba dari orang yang memiliki suara berat tersebut mampu membuat kepala Sasori dan Sakura mendongak, melihat siapa yang memanggil lelaki merah itu.

Mereka mendapati Sasuke, memperhatikan mereka seolah kedapatan mencuri uang. Tajam dan menusuk, apalagi pada Sakura.

Sedang Sakura sendiri bertanya-tanya dalam hati, buat apa bossnya datang kesini. Ia tak melakukan kesalahan menurutnya dan jika lelaki itu ingin menyuruhnya membersihkan ruangannya kenapa tak menyuruh orang lain, kenapa harus dirinya sendiri?

Back To You (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang