Chapter 24

2.3K 330 21
                                    

Ketika ia berlari memeriksa seisi sudut apartemen rasanya seperti ada sesuatu yang aneh dalam dirinya, mendesaknya agar bergerak cepat. Ini masih diluar dugaannya memang, mengingat semalam mereka baik-baik saja bahkan mereka melakukan itu sebelum tidur. Nyatanya, pemikiran buruk yang ia buang sejauh-jauh mungkin saat terbangun dari tidur dan tak mendapati Sakura, datang kembali menghantui dirinya. Saat ia kembali ke kamar dan membuka almari pakaian, napasnya seakan terhenti. Dunia pun ikut terhenti. Semua pakaian dan barang-barang gadis itu tidak ada, barang satu pun. Selain miliknya yang tersusun rapih. Apa ini? Apakah ia masih dalam dunia mimpi, kenapa terasa begitu nyata dan menyakitkan.

Ia tahu Sakura menyembunyikan sesuatu darinya, namun ia berusaha menahan diri untuk tidak memaksa gadis itu menceritakan masalahnya sampai dia sendiri yang berbicara tanpa adanya paksaan. Dan kenapa malah seperti ini? Sakura meninggalkannya kah? Atau gadis itu sengaja mengerjainya? Tidak mungkin, Sasuke sempat membaca note yang melekat di pintu kulkas 'jaga dirimu'. Hanya terdiri dari dua suku kata namun mampu membuat hatinya berdenyut sakit. Apa maksud dibalik note tersebut. Tiba-tiba sekali bukan? Mereka masih baik-baik saja, batinnya terus meyakinkan dirinya jika ia dan Sakura memang tak memiliki masalah.

Kepalanya menoleh ketika mendengar ponselnya bergetar, dengan terburu-buru ia mengambilnya. Berharap itu adalah Sakura. Namun nyatanya ia terlalu berharap lebih, itu bukan Sakura, melainkan anak buahnya. Berdecak kesal, Sasuke menelan tanda merah. Ia menolak telepon tersebut, dan segera menghubungi Sakura. Ia harus memastikan jika gadisnya tak pergi seperti dugaannya.

Beberapa detik ia menunggu, terdengar suara operator yang berbicara jika nomor diluar jangkauan. Pasti gadis itu sengaja mematikan ponselnya. Sasuke berdecak kesal seraya mengacak rambutnya, ia harus bertindak. Jika Sakura benar-benar meninggalkannya, pasti gadis itu masih di sekitar Tokyo.

Segera ia memakai asal kemeja semalamnya dan celana kain panjang, sebelum ia berlari keluar. Ia menyempatkan tangannya merogoh dompet yang berada di laci meja. Sasuke bertekad, jika ia menemukan gadis itu. Ia akan memberinya pelajaran karena berani meninggalkan dirinya dan membuatnya panik setengah mati.

Bersamaan dengan langkahnya yang memasuki ruang tamu, terdengar suara ketukan pintu. Sakura kah itu? batinnya bertanya. Dengan perasaan yang was-was, ia melangkah cepat dan membuka pintu tersebut kasar. Hampir merusaknya, jika ia tak ingat siapa pemilik apartemen ini.

"Sakura apa maksud... mu" bibirnya terkatup melihat siapa yang berdiri di depan pintu apartemen. Ada empat orang, satu diantaranya adalah anak buahnya. Orang kepercayaan yang selalu setia padanya bahkan disaat ia tak memiliki apa-apa. Suigetsu, lelaki itu bahkan lebih setia ketimbang Juugo yang telah mengundurkan diri. Namun nyatanya kesetiaan bawahannya tersebut seolah hilang digantikan dengan pengkhianatan.

Tiga orang lainnya adalah anak buah ayahnya. Menurutnya tak ada yang mengetahui jika ia tinggal disini bersama Sakura selain teman-teman Sakura dan Suigetsu sendiri. Dan apa yang dilihatnya sekarang, tentu yang membawa mereka adalah Suigetsu, melihat dari tatapan bersalah lelaki itu.

"Sasuke-san maafkan aku, aku-"

"Tidak" gumam Sasuke datar dan dingin. Tatapannya menusuk empat orang tersebut, seolah mengatakan lewat tatapan jika ia tak suka dengan kehadiran mereka.

"Anda harus pulang Sasuke-sama" kini salah satu dari ketiga orang tersebut bersuara.

Sasuke tak menjawab, ia memilih berjalan melewati mereka. Sekarang ia lebih membutuhkan Sakura, ia harus mencari gadis itu.

Namun, saat ia akan memasuki lift ketiga orang dengan tubuh yang lebih besar darinya itu lebih dulu menariknya. Sontak ia memberikan perlawanan dengan menendang salah satu dari mereka. Rasanya sia-sia, mengingat ia tak tahu dengan gerakan tiba-tiba dari salah satu yang bertubuh tegap. Pria dewasa tersebut memukul tekuknya, tak membuat dirinya pingsan memang, namun mampu membuat pergerakannya terhenti. Bersamaan dengan Suigetsu yang memborgol tangannya. Kenapa sekarang ia terlihat seperti tahanan?

Back To You (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang