Chapter 15

3.5K 412 13
                                    

Sakura merentangkan tangan kanannya saat Sasuke akan memakaikannya jaket. Wajahnya ditekuk tanda tak suka dengan tindakan lelaki itu yang menyuruhnya untuk memakai jaket, padahal mereka hanya akan pergi ke minimarket terdekat saja, membeli keperluan mandi. Tidak pergi jauh yang membutuhkannya memakai pakaian tebal.

Meski ia terus menolak, Sasuke tetap bersi keras sampai memakaikan jaket hitam kebesaran milik lelaki itu ke tubuhnya. Lihat saja penampilannya sekarang, tenggelam dalam jaket hitam tersebut. Celana pendeknya tak terlihat.

"Aku kepanasan Sasuke-kun"

"Hn"

"Aku akan membukanya" oh lihat gadis itu bahkan mengancam pada kekasihnya yang sibuk memakai sneakers hitam putih miliknya.

Sasuke menghentikan gerakannya, ia mendongak melihat wajah kusut Sakura dengan datar. "Tak usah pergi kalau begitu"

"Ya tuhan dia mengancamku balik" gumam Sakura pelan, namun masih bisa didengar oleh kekasihnya, hingga lelaki itu beranjak dari duduknya setelah mengikat tali sepatu. Tangannya terulur menarik Sakura untuk berjalan keluar apartemen.

Tak mendapatkan protesan lagi, itu tandanya Sakura sudah menerima. Lagipula apa buruknya coba memakai jaket disore hari, bisa jadi jika mereka kembali hari semakin malam. Tak salahkan dirinya berjaga-jaga. Mana ada lelaki yang menginginkan kekasihnya kenapa-napa, Sasuke juga begitu.

Sesampainya di bawah pun tak ada yang membuka pembicaraan, Sakura tak terlihat kusut lagi seperti tadi, hanya saja dia sibuk memperhatikan penampilannya saat berada di dalam lift. Sedang Sasuke diam-diam tersenyum geli melihatnya.

Tibalah mereka berada di depan minimarket. Gadis itu berbalik padanya sambil tersenyum lebar membuat Sasuke menghentikan langkah, sebelah alisnya terangkat, bertanya lewat raut wajah pada Sakura.

"Sepertinya kita harus menambah stok tomat. Tinggal berapa tomat dikulkas?"

"Aku menghabiskannya sayang" Sakura hampir tertawa mendengarnya, lelaki itu pandai sekali mengalihkan pikirannya. Padahal ia berencana memarahi Sasuke, namun nyatanya tak jadi setelah mendengar nada ucapannya yang terselip bujukan. Setelah ini ingatkan Sakura untuk memarahi lelaki itu.

"Kenapa mengha-"

Cup

Lelaki itu memang yang terbaik jika menyangkut bujuk membujuk, padahal ia hanya akan bertanya tidak niat memarahi. Namun mulutnya kalah cepat berucap saat bibir hangat Sasuke menempel di bibirnya, tidak ada lumatan hanya ciuman singkat.

Wajahnya seketika memerah padam, beruntung tak ada yang melihat mereka. Kalau iya, bisa-bisa mereka jadi pusat perhatian orang disekitar. Puji syukurlah pada keadaan yang mau mengerti.

"Ada yang lucu?" Pertanyaan macam apa itu, setelah mencium dirinya dia bertanya dengan tampang datar.

Kepalanya menggeleng cepat, senyummya masih terlihat. "Tidak, tidak. Aku hanya ingin tersenyum saja"

"Hn"

"Ayoo" ajak Sakura sambil menarik kekasihnya untuk masuk ke dalam minimarket.

Sesampainya didalam Sakura langsung mengambil troly yang berada di samping pintu dan tanpa menunggu lama hingga Sasuke mengambil alih benda tersebut darinya.

Diam-diam tersenyum senang melihat perhatian kecil Sasuke, meski dia terlihat cuek dan dingin. Tapi perhatiannya selalu membuat hati Sakura menghangat.

"Kau ambil tomat dulu. Aku akan melihat-lihat" ucap Sakura, tangannya menunjuk ke ujung ruangan dimana tempat buah-buahan berada.

Tanggapan lelaki itu bergumam seperti biasa, lalu berjalan pelan menuju tempat yang dimaksud oleh kekasihnya. Nampak matanya bergerak kesana-kemari mencari buah berwarna merah kesukaannya.

Back To You (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang