9

1.8K 135 7
                                    

Terima kasih untuk 1,08k nya ihi😊

~~~

Katanya luka adalah konsekuensi dari cinta
Lalu bagimana denganku?
Apakah aku juga termasuk salah satunya?

~~~

2 hari selanjutnya....

Tak terasa sudah waktunya bagi Aldrich untuk kembali ke pack yang telah lama ia tinggalkan. Ia tengah bersiap untuk kembali ke pack miliknya. Ia telah memakai pakaian formalnya dilengkapi dengan tatanan rambut yang cukup memberi kesan bahwa ia merupakan seseorang yang sangat berkuasa.

Sekarang ia tengah memasang jam tangan di pergelangan tangannya. Di susul dengan melihat dirinya sendiri dipantulan kaca. Tiba-tiba terlintas sosok Annabeth dalam ingatanya. Sungguh, ia bersumpah demi moon goddes bahwa sudah beberapa hari ia hanya memikirkan wanita itu. Pada saat makan, tidur, minum dan berkegiatan lainnya. Tiba-tiba pintu terketuk

"Permisi tuan, sarapan anda sudah siap."

"Baiklah."

Ia segera keluar dari ruangan tersebut di susul dengan maid yang tadi mengetuk pintu miliknya menuju ke arah ruang makan. Ia segera duduk di kursi yang disediakan dan melakukan sarapan. Jika kalian bertanya dimanakah Leon jawabannya Leon telah pergi tadi pagi ke perusahaan milik kakak nya.

Tak perlu waktu lama ia telah menyelesaikan sandwich dan kopi tersebut. Maid yang berada di rumahnya kembali menghampiri Aldrich.

"Maaf mengganggu waktu sarapan anda tuan, mobil anda telah siap." Aku membalas perkataan tersebut dengan anggukan kepala dan deheman saja.

"Saya permisi." Kata maid ku, aku segera bangkit menuju ke arah luar penthouseku tempat dimana mobilku berada.

Aldrich melangkahkan kaki nya menuju arah dimana kendaraan tersebut ditempatkan. Ia melihat sopir pribadinya membukakan pintu untuknya. Tanpa tunggu waktu ia segera masuk ke dalam mobil dan melakukan perjalanan melewati dimensi lain untuk ke pack nya.

"Apakah anda sudah siap tuan?" Ucap sopir tersebut saat akan melewati portal dua dimensi.

"Ya."

Setelah berkata ya, Aldrich dan sopir pribadinya segera memasuki portal tersebut. Tak lama ia telah sampai di jalanan yang kanan kirinya terdapat hutan dengan pohon-pohon yang menjulang. Setelah melewati pohon-pohon tersebut akhirnya ia sampai di pack miliknya.

- - -

Annabeth sekarang masih meringkuk dalam selimutnya, ia hari ini tidak ada jadwal apapun. Lebih tepatnya tidak ada jam kerja. Walaupun sinar matahari menyorot kamar miliknya ia sama sekali tak terganggu akan hal itu.

Selang beberapa menit ia mulai terbangun dari tempat tidurnya dan merenggangkan otot-otot miliknya. Ia segera menuju ke kamar mandi untuk mencuci muka serta menggosok gigi. Setelah melakukan kegiatan tersebut Annabeth segera menuju ke arah dapur.

Ia membuka lemari es yang ada didapur ternyata bahan makanannya tinggal sedikit, maka ia harus pergi ke supermarket hari ini. Annabeth mengambil telur dalam lemari es tersebut dan memasaknya menjadi omlet. Selama memasak omlet ia juga menyiapkan toast sebagai pendamping dari omlet.

Tak perlu waktu yang lama kini omlet dan toast tersebut telah siap. Ia segera membawa makanan tersebut menuju meja makan. Tak lupa ia mengambil segelas teh hangat untuk mendampingi makanan tersebut. Pada saat menikmati makanan tersebut tiba-tiba ponsel yang ia taruh di nangkas berbunyi dengan keras. Ia segera mengambil ponsel dan mengangkatnya.

My Mate is a DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang