15

1.5K 102 5
                                    

I made this story for Annabeth and her family. And also little bit Aldrich in there

- - -

Annabeth sekarang memutuskan untuk pergi ke cafetaria setelah memeriksa seluruh pasien yang ia tangani. Cafetaria di malam hari tampak sepi sekali hanya ada beberapa orang yang mampir untuk mengisi perutnya atau hanya bersantai menikmati minum sambil memandang ke arah langit yang penuh bintang.

Setelah sampai disana ia memutuskan untuk membeli sebotol teh susu yang ada di veding machine. Ia menikmati sebotol minuman tersebut sambil ditemani oleh langit gelap dan juga hawa dingin tak lupa earphone yang telah terpasang dikedua telinga.

Hal ini adalah salah satu hal yang dapat dia lakukan untuk menghilangkan stress yang dimiliki dan juga rasa kesendiriannya. Setelah minuman tersebut habis ia segera bangkit dari duduknya menuju ke suatu tempat.

Pilar-pilar pun terlewati hingga sampai pada sesosok lelaki tengah berdiri membelakanginya hingga sosok tersebut membalikkan badannya, Gerlad salah satu dari teman yang ia miliki.

"Apakah kau sudah lama berada disini kak?"

"Tidak, aku baru saja tiba."

"Syukurlah."

"Baiklah, karena kau sudah disini kita langsung saja ke ruangan milik Matthew."

Tanpa berkata aku segera mengekori Kak Gerlad menuju ruang dimana Kak Matthew dirawat. Banyak pasang mata yang memperhatikanku dan juga Kak Gerlad, siapa yang tak kenal Gerlad Deoron Franke dokter tampan penuh kharisma dan jangan lupakan ia pemilik rumah sakit tempatku bekerja.

"Tatapan mereka menyebalkan." Ujarku sambil berjalan melalui mereka.

"Hahaha sudahlah biarkan. Mereka memang seperti itu."

"Tapi tatapan itu menggangguku, rasanya ingin ku colok mata mereka."

"Kau mengerikan, Ann." Ujar Kak Gerlad sambil tersenyum ke arahku.

Aku dan Kak Gerlad segera menuju ke ruangan milik Kak Matthew setelah sampai didepan pintu aku segera membukanya disana terdapat Kak Matthew sedang terkapar diatas ranjang. Aku yang melihatnya hanya mematung didepan pintu tanpa ada niatan untuk bergerak hingga Kak Gerlad melewatiku.

"Ann, jangan membuat pintu itu rusak nanti ayahku akan memotong gajimu." Ujar Gerlad sambil duduk dikursi dekat ranjang Matthew.

Setelah omongan tersebut meluncur. Aku segera berjalan memasuki ruangan tersebut dan memutuskan untuk duduk disofa yang berada disudut ruangan sambil mengamti sekeliling ruangan.

"Apakah keluarga Kak Matthew tidak kesini?" Tanyaku saat kesunyian mulai mendera kami berdua.

"Aku sudah menghubungi keluarga Matthew mungkin besok mereka akan tiba di LA. Kau tahu bukan ia sepertimu."

"Ya, aku tahu. Istirahatlah kak biar aku yang menjaga Kak Matthew." Tawarku pada Kak Gerlad.

"Tidak, kau saja kau pasti lelah."

"Tidak, siapa bilang! Aku sedang tak ingin tertidur malam ini."

"Baiklah, jika kau mengantuk bangunkan aku biar aku nanti yang menjaganya."

"Ya, tenang saja."

Setelah mengatakan hal tersebut kami pun bertukar tempat aku duduk didekat Kak Matthew sedangkan Kak Gerlad segera memposisikan tubuhnya untuk beristirahat disofa yang tadi ku pakai.

Akhirnya ruangan yang Annabeth tempati sekarang dipenuhi oleh kesunyian hanya ada suara dari alat bantu untuk Matthew. Annabeth memutuskan untuk membuka handphone miliknya untuk mengisi kesunyian yang terjadi. Terdapat 7 pesan dan 10 missed call dari kakaknya.

My Mate is a DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang