- - -
Setelah melewati panjangnya perjalanan dan menembus portal akhrinya Aldrich telah tiba di pusat kota Los Angeles. Gedung-gedung pencakar langit mulai terlihat indah dengan cahaya lampu malamnya serta lalu lalang orang yang ramai menambah kesan mewahnya kota di California itu.
Mobil yang sedang ia tumpangi sekarang tengah menuju ke penthouse miliknya. Dengan kecepatan sedang tak terasa ia telah sampai di depan penthouse miliknya sekarang.
Para maid yang ada di penthouse tersebut berjajar rapi di depan pintu untuk menyambut kedatangannya. Saat melihat Aldrich keluar dari mobil pribadinya para maid tersebut segera menundukkan badannya. Setelah mendapatkan hal tersebut Aldrich segera masuk ke dalam penthouse di ikuti oleh para maid yang sedari tadi berjejer untuk menyambutnya.
Ia segera mendudukan dirinya di sofa dengan pandangan tajam ke arah para maid penthousenya. Setelah beberapa detik sunyi akhirnya ia membuka suara.
"Bibi." Panggilnya kepada kepala maid.
"Ya tuan, ada yang bisa saya bantu?"
"Tolong siapkan makan malamku."
"Baik, tuan."
Mereka semua bergegas pergi ke dapur untuk menyiapkan makan malam untuknya. Menu makanan kali ini ia serahkan kepada kepala maid rumahnya tentu saja dihari yang lain pun ia menyerahkan kepada kepala maid. Sejak kapan seorang Aldrich Richardo Lightwood pusing memikirkan tentang apa yang ia akan makan.
Tak perlu waktu lama makanan tersebut telah tertata rapi diatas meja. Tapi orang yang akan memakan makanan tersebut sekarang malah berpindah dikamar miliknya dan membersihkan dirinya. Tak tunggu lama setelah makanan tersebut tersusun semua kepala maid miliknya segera menuju ke kamar dia untuk memberitahu bahwa makan malam telah siap.
"Permisi tuan, makan malam anda telah siap."
"Baiklah."
Ia segera keluar dari ruangan tersebut di ikuti oleh kepala maid dan segera menuju ke ruang makan untuk melakukan makan malam.
- - -
Di tempat lain Annabeth masih saja setia memeriksa pasien-pasien miliknya. Ia memeriksa pasien tersebut dengan teliti dan berhati-hati.
Hingga suara ramai mengusiknya. Dia Kak Gerald sedang berlari ke arahnya dipenuhi oleh peluh. Ia segera menarik tangan Annabeth untuk membawanya keluar dari ruangan pasien tersebut untung saja pemeriksaan yang ia lakukan terhadap pasien tersebut telah usai.
"Ann, ga-gawat gawat." Ucapnya dengan nada tersenggal-senggal
"Kenapa?"
"Matthew ia mengalami kecelakaan!" Ujarnya agak sedikit berteriak.
"Ha? Di mana? Kok bisa?"
"Aku juga tidak tahu tapi.."
Kata-kata tersebut terputus tatkala terdengar sebuah teriakan untuk meminta jalan kepada orang yang tengah berlalu lalang dalam rumah sakit tersebut.
"Tolong beri jalan!"
Suara tersebut menggema hingga terdengar ditelinga Annabeth dan juga Gerald. Mereka segera berlari menghampiri orang tersebut. Di sana terdapat Kak Matthew yang sedang menutup matanya dengan darah pada tubuhnya. Dengan wajah pucat Annabeth membantu mereka mendorong bankar itu dibantu oleh Gerald dan lainnya.
"Bagaimana bisa?" Tanyanya pada Gerlad di luar ruangan setelah melakukan tindakan pertama yang dibalas hanya keheningan.
"Dr. Brown, anda yang akan menanganinya?"

KAMU SEDANG MEMBACA
My Mate is a Doctor
Loup-garouFantasy story || Werewolf story Siapa yang tak kenal Aldrich Richardo Lightwood. Alpha terkuat dan terkejam di seluruh dataran Amerika. Tak hanya itu ia juga sangat membenci manusia. Apa jadinya jika moon goddess menakdirkan dirinya harus berpasanga...