19

1.4K 97 8
                                    

- - -

Sesampainya dirumah Annabeth segera duduk di sofa depan televisi sedangkan kakaknya menuju ke dapur untuk mengambil minum. Kini dia telah memejamkan mata karena lelah. Hingga tanpa sadar sang kakak telah duduk disamping dirinya. Melihat hal itu Benedict segera bertanya pada adik bungsunya.

"Kenapa kau?"

"Tidak, aku hanya lelah saja."

"Aku pikir karena Aldrich."

"Ck, diamlah jangan menyebut nama mengerikan itu. Kak kenapa Sky belum pulang dimana dia?"

"Entahlah aku juga tidak tahu. Dia hanya bilang ingin ke rumah temannya saja. Memangnya kenapa?"

"Aku ingin menitip pizza hehehe."

"Mau ku telponkan?"

"Boleh." Balas Annabeth dengan senyum mengembang.

Bennedict segera merogoh sakunya untuk mengambil smartphone. Dia segera menekan dial-dial nomor. Sambungan segera terarah kepada Skyler. Butuh waktu yang lama untuk menjawab telpon itu. Akhirnya, Skyler menjawab panggilan itu dengan nada yang malas.

"Ada apa Ben?"

"Annabeth menginginkan sebuah pizza. Jika nanti kau pulang bisakah kau membelikan dia?"

"Ya, nanti akan ku belikan. Kau juga ingin apa?"

"Sama seperti Annabeth. Pakai uangmu dulu ya Skyler yang tampan. I love you." Sahut Bennedict sambil tertawa cekikikan.

"Hm. Kau tak ingin mengatakan sesuatu untuk ku juga, Ann?"

"I love you brother. Jangan lupa belikan minuman juga. Sampai jumpa nanti dirumah. Berhati-hatilah." Ujar Annabeth setelah itu segera mematikan telponnya pada Sky.

"Kenapa kau langsung mematikannya, Ann?"

"Aku hanya malas saja mendengar suara Sky. Suara itu menganggu tidurku."

"Hahaha, kau ini ada-ada saja."

Sesudah berbincang-bincang kedua orang tersebut segera menuju ke kamar masing-masing untuk membersihkan diri. Selang beberapa menit mereka keluar kamar lagi dengan wajah yang segar serta pakaian yang baru dan juga nyaman untuk menunggu kedatangan Skyler sang pembawa pizza. Tidak, maksudnya kakak Annabeth.

"Kenapa dia lama sekali, kak? Aku sudah lapar bahkan sekarang sudah jam 18.30 malam." Ujar Annabeth tak sabar.

"Sabarlah Annabeth mungkin saja tokonya terletak di Toronto." Sahut asal Bennedict

"Yang benar saja dia harus membeli pizza di Kanada."

Setelah perkataan Annabeth pintu apartmen itu terbuka. Sosok Skyler segera memasuki ruangan melihat kedua saudara kadungnya terlihat sangat lelah dan menyedihkan dia segera menyerahkan pizza yang dari tadi ditenteng.

"Kenapa kau lama sekali?!" Sambar Annabeth.

"Hei, memangnya beli pizza langsung jadi aku tadi harus mengantri tahu. Kau seharusnya memujiku!"

"Mana ada memujimu aku meminta makanan ini dari pukul 15.00 sekarang sudah pukul 18.30 untung saja aku tak mati kelaparan."

"Nyatanya kau masih hidup sampai sekarang." Sambar Skyler mendengar ucapan Annabeth. Annabeth segera memutarkan matanya mendengar balasan Skyler.

Bennedict hanya mengamati kedua orang yang sedang beradu argumen sambil memakan pizza yang tadi dibawa oleh Sky. Annabeth yang melihat kakak tertuanya itu segera menghentikan perdebatan kemudian memakan pizza yang dibeli oleh Skyler. Skyler juga segera duduk disana untuk menikmati pizza itu.

My Mate is a DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang