~ ~ ~
Mari bertemu kembali
Di kehidupan saat ini ataupun di kemudian hari
~~~Matahari pun mulai tampak cerah pada hari pertama mulainya hari berikutnya yaitu hari senin, hari yang paling malas untuk melakukan aktivtias ketimbang hari sabtu dan minggu yang notabennya hari untuk berlibur.
Annabeth kini masih tergulung oleh selimut tebalnya. Padahal alarm yang di atas nangkasnya sudah berbunyi beberapa kali sejak tadi, tapi tak ia hiraukan juga. Apakah ia lupa jika hari ini harus bekerja? Harusnya tidak sih.
Selang beberapa menit ia terbangun dari tidurnya dan merapikan tempat tidur miliknya. Ia segera melihat jam yang berada di ponsel, ia pun terkejut setelah mengetahui berapa jam sekarang. Sekarang pukul 07.25 a.m kurang 5 menit lagi ia harus bekerja tapi ia malah baru saja bangun dari tidurnya.
Annabeth segera berlari ke kamar mandi dan berganti dengan pakaian yang baru dan bersih dengan secepat kilat. Ia akan melewatkan sarapannya kali ini, dalam hatinya ia terus mengucapkan kata maaf untuk ibu nya yang berada di London karena ia telah melanggar janjinya untuk sarapan setiap pagi.
Ia berlari ke arah basement kemudian menaiki mobilnya menuju ke rumah sakit tempatnya bekerja. Dari apartment miliknya menuju ke rumah sakit membutuhkan waktu 5-6 menit jika macet bisa sampai 10 menit. Untung saja jalanan hari ini agak lenggang. Jadi ia bisa sampai dirumah sakit pukul 08.00 a.m tak kurang dan tak lebih.
Benar saja ia tiba di rumah sakit pada pukul 08.00 a.m, ia segera berlari menuju loker tempat ia menyimpan kunci dan barang lainnya. Perjalanan menuju loker disambut dengan berbagai sapaan yang ditujukan oleh Annabeth.
"Selamat pagi, Dokter."
"Pagi."
"Selamat pagi, Anna."
"Selamat pagi." Seperti itulah hari-hari Annabeth.
Setelah sampai ia segera memasukan kunci mobil nya dan berganti dengan pakaian kerjanya yang selalu ia simpan di dalam loker tersebut. Annabeth sekarang sudah memakai pakaian kerjanya dengan lengkap. Sekarang kakinya menuju ke ruangan pribadi miliknya.
- - -
Berbeda dengan Annabeth, Aldrich kini tengah berada di area latihan untuk para warrior miliknya. Ia sekarang tengah berlatih bertarung dengan beta miliknya tak lain dan tak bukan Roberto.
"Kalahkan aku, Roberto!"
Aldrich mengucapkan kalimat tersebut dengan alpha tone miliknya dalam sekali teriakan. Dengan sigap Roberto mulai menyerangnya. Para warrior yang berada di lapangan kini tengah menyaksikan mereka berdua dengan mulut yang menganga lebar.
"Taktik yang di gunakan oleh alpha sangat luar biasa."
"Mereka sungguh luar biasa."
"Wow, baru pertama kali aku melihat gerakan yang selincah ini." Seperti itulah beberapa ocehan dari para warrior yang dapat didengar.
Setelah berkali-kali mencoba untuk mengalahkan sang alpha akhirnya Roberto menyerah juga. Ia sekarang mengakui bahwa taktik dan tenaga yang dimiliki alphanya benar-benar luar bisa.
Aldrich kini tengah membereskan alat-alat bertarung yang telah selesai ia gunakan. Tapi tiba-tiba kegiatan tersebut terhenti karena adik lelakinya memanggil dirinya dengan suara yang lantang dan keras.
"Brother, mom telah sampai di sini. Ia menunggumu di ruang keluarga." Hanya anggukan saja yang terlihat di mata Leon.
"Benar-benar manusia kulkas." Ujarnya sambil berlalu menuju ruang keluarga.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mate is a Doctor
WerewolfFantasy story || Werewolf story Siapa yang tak kenal Aldrich Richardo Lightwood. Alpha terkuat dan terkejam di seluruh dataran Amerika. Tak hanya itu ia juga sangat membenci manusia. Apa jadinya jika moon goddess menakdirkan dirinya harus berpasanga...