- - -
Annabeth masih memandangi buku yang tadi dibaca dengan raut wajah yang sangat sulit diartikan melihat mate milik dia seperti itu Aldrich segera membelai rambut milik Annabeth dengan sayang. Annabeth yang menerima usapan hanya terdiam saja karena fokusnya masih berada di buku yang ia baca.
"Apakah ini cerita asli?" Tanyanya tiba-tiba.
"Tentu saja, love. Orang yang berada di depanmu adalah wujud nyata dalam buku yang kau baca." Sahut Aldrich ringan sambil mengusap pipi merah milik matenya.
Mata milik Annabeth membulat tak percaya akan omongan pria dihadapan dia menatap Aldrich dengan alis yang menyatu. Dia tak percaya akan hal itu karena pikirnya makhluk itu hanya ada dalam sebuah novel dengan genre fantasi. Aldrich yang melihat hal itu segera tersenyum.
"Jangan menatapku seperti itu, love. Aku semakin tak sabar ingin menjadikanmu milik ku seutuhnya." Suara milik Aldrich berubah menjadi serak dan rendah.
"Bisa kau tunjukkan padaku wujud aslimu?" Gairah milik Aldrich menurun mendengar penuturan Annabeth.
"Apakah kau yakin ingin melihat wujud lain dari diriku? Aku takut nanti kau akan menjauhiku." Raut sedih miliknya terlihat.
"Tidak, aku tak mungkin akan menjauhimu karena hal itu. Tunjukanlah padaku."
"Tutuplah matamu. Sampai hitungan ketiga bukan kedua matamu." Annabeth menggangguk mendengar perintah dari Aldrich.
Degup jantung Annabeth beradu dengan degup jantung milik Aldrich mereka berdua sama-sama gugup. Sebuah bunyi retakan tulang terdengar Annabeth yang mendengar hal itu ingin membuka mata namun segera tertahan oleh suara alpha tone milik Kenzo. Aldrich telah berubah sepenuhnya menjadi sosok Kenzo. Serigala bertubuh besar serta gagah. Bulu hitam segelap malam dengan mata sebiru samudra itu memandang Annabeth yang masih menutup mata dengan senang.
"Bukalah mata cantik mu, mate." Ujar Kenzo suara itu lebih rendah dan menawan daripada milik Aldrich.
"Ka-kau bisa bi-bicara?"
"Tentu saja aku bisa. Bukan hanya lelaki bodoh itu yang bisa bicara love tapi aku juga bisa namun kau tak bisa mendengarkan ku saat diriku berada pada tubuh Aldrich."
"Karena suaramu hanya terhubung di pikiran milik Aldrich. Siapa nama mu apakah Aldrich juga?"
"Kau pintar. Aku menyukai wanita pintar untuk menjadi istri dan luna ku nanti. Nama ku Kenzo."
"Senang bertemu denganmu, Kenzo. Kau memiliki mata yang indah." Puji Annabeth pada serigala itu.
Kenzo yang mendapat pujian segera berlari menuju Annabeth kemudian menjilati pipi milik Annabeth. Orang yang dijilat hanya tertawa saja karena merasakan kegelian yang melanda pipinya. Beda dengan mereka Aldrich yang ada di dalam tubuh Kenzo uring-uringan karena serigala itu mencuri start terlebih dahulu padahal mereka ada pada satu tubuh yang sama.
"Ini geli. Berhentilah, Kenzo." Ujar Annabeth dengan nada lembut kemudian mengusap surai milik Kenzo dengan sayang.
"Harum tubuhmu sangat memabukkan, love. Aku menyukai harum strawberry beracampur vanilla ini."
Pada saat mereka masih berbincang dengan ringan Aldrich memindlink Kenzo untuk segera berganti. Bukankah seharusnya Aldrich yang bercanda dengan Annabeth bukan dia bahkan yang membawa Annabeth kemari adalah dirinya namun kenapa yang beruntung malahan serigala keras kepala itu.
"Hei, serigala! Biarkan aku yang mengambil alih waktu mu untuk bertemu dengan dia sudah cukup."
"Kau iri karena dia lebih menyukaiku bukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mate is a Doctor
Hombres LoboFantasy story || Werewolf story Siapa yang tak kenal Aldrich Richardo Lightwood. Alpha terkuat dan terkejam di seluruh dataran Amerika. Tak hanya itu ia juga sangat membenci manusia. Apa jadinya jika moon goddess menakdirkan dirinya harus berpasanga...