- - -
Annabeth melangkah keluar dari mobil sembari menerima uluran tangan dari Aldrich. Matanya menatap semua pemandangan yang sangatlah asing baginya. Bagaimana tidak semua orang disini yang tengah beraktivitas adalah makhluk dengan jenis sama seperti pria tampan dihadapan dia. Rasa takut tentu saja ada di diri Annabeth. Bayangkan saja jika dia berulah dan mereka tidak menyukainya maka akan terkoyak seluruh tubuhnya menjadi remahan tulang dan daging saja.
"Kau baik-baik saja, love?"
"Ya."
"Kau bilang baik-baik saja tapi kenapa muka mu sepucat itu, Anna?"
"Em, aku gugup. Apakah semua orang disini sama seperti dirimu?"
"Ya, mereka sama sepertiku. Mereka adalah rakyatku. Tenang saja love mereka tidak akan berani kepadamu jika tidak ingin nyawa mereka melayang ditanganku."
"Baiklah."
"Jangan takut aku akan selalu berada disisi mu." Annabeth mengangguk. Mereka mulai masuk ke dalam mansion.
Semua maid yang bekerja disana segera menunduk dalam kala mengetahui jika penguasa wilayah mereka tiba. Namun ada yang membuat mereka bingung mengapa seorang manusia bisa masuk ke wilayah mereka apalagi bersama Alpha mereka. Bukankah Alpha mereka tidak menyukai manusia namun jika dilihat secara teliti tangan mereka berdua saling bertaut dengan erat. Jangan bilang wanita disamping Alpha mereka adalah mate milik Alpha mereka. Jika iya mereka akan menerimanya dengan senang hati lagipula jika dilihat-lihat wanita disamping Alpha mereka terlihat jauh lebih baik daripada Azzura.
"Selamat datang kembali, Alpha." Aldrich menatap beta miliknya.
"Terima kasih sudah mengurus semua urusan yang sudah ku tinggal, Beta."
"Sudah tugas saya untuk membantu anda menjaga wilayah ini, Alpha. Ah, saya hampir lupa. Selamat datang, Luna." Annabeth menatap Aldrich bingung. Dia tidak menyukai sapaan itu meskipun dia tahu maksud dari sapaan itu.
"Jangan memanggilku Luna. Aku bukan Luna kalian untuk saat ini. Panggil saja Annabeth dan terima kasih sudah menyambutku." Sahut Annabeth. Geraman tertahan terdengar dari Aldrich.
"Dengarkan permintaan Anna, Beta. Jika dia tidak ingin dipanggil Luna lakukan keinginan dia. Ini berlaku bukan hanya untuk mu namun semua orang disini." Kata Aldrich lantang meskipun hatinya tidak terima.
"Baik, Alpha." Sahut semua yang ada disana. Annabeth menoleh ke arah Aldrich memberinya senyuman hangat.
"Terima kasih." Katanya dengan nada halus. Aldrich mengangguk paham.
"Ingin melihat-lihat tempat ini?"
"Tentu saja." Sahut Annabeth semangat. Mereka berdua pergi begitu saja dari sana. Beta dari Aldrich menatap punggung pria itu dengan senyuman tipis dan gelengan heran.
"Kalian siapkan kamar untuk Annabeth. Lakukan dengan baik karena dia orang yang sangatlah penting bagi kita semua."
"Baik, Beta." Mereka membubarkan diri.
Mereka berjalan berdampingan menyusuri seluruh ruangan yang ada disana. Aldrich bertugas menjelaskan semua hal yang ada dikediaman milik dia yang sangatlah jarang dia tempati sekarang ini. Annabeth menatap beberapa ruangan yang terlihat gelap dan dominan mengerikan dengan mata yang getir. Dia benar-benar takut sebenarnya jika terjadi hal-hal di luar nalar dia nantinya. Musuh dia bukan manusia namun hewan yang menyamar menjadi manusia.
Sudah beberapa menit lamanya namun rahasia manison disini masih belum usai juga. Kali ini Annabeth dan Aldrich tiba disebuah lorong dengan penerangan agak redup. Mereka menyusuri lorongan dengan perlahan beberapa lukisan besar dan nama seseorang ada disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mate is a Doctor
Loup-garouFantasy story || Werewolf story Siapa yang tak kenal Aldrich Richardo Lightwood. Alpha terkuat dan terkejam di seluruh dataran Amerika. Tak hanya itu ia juga sangat membenci manusia. Apa jadinya jika moon goddess menakdirkan dirinya harus berpasanga...