"Din, kau kenapa? Aku ada berbuat salah ya padamu?" Tanyaku pada Aydin, saat di kelas tadi pun Aydin masih tidak mau berbicara padaku.
"Tidak Meyra-ya, tadi aku hanya sedikit terkejut saja." Sahutnya tanpa menoleh, dia kini tengah mengantarkanku ke rumah mertuaku.
Tadi Yoori sempat menelfonku dan dia bilang Ibu mertua ingin bertemu denganku. Aku sedikit terkejut mendengarnya, tumben sekali nyonya Park ingin bertemu denganku?
"Aku pikir kau tidak senang mendengar aku hamil."
"Hei tidak mungkin, tentu saja aku senang karena akan mendapat keponakan."
"Hm syukurlah kalau begitu, aku lega mendengarnya."
"Mulai sekarang lebih jaga kesehatanmu, jangan biasakan kebiasaan burukmu sering tidur malam itu, mengerti?"
"Iya, iya, aku mengerti."
Seperti inilah kami, setiap kami saling bertengkar atau pun saling diam tapi itu tidak akan bertahan lama, karena salah satu dari kami pasti akan mencoba meluluhkan satu sama lain.
Sepanjang jalan kami berdua mengobrol tentang kehamilanku, dia menasihatiku tanpa henti dan aku hanya bisa mengiyakan semua nasihatnya itu.
Karena saking asiknya mengobrol kami sampai tak sadar ternyata sudah sampai di kediaman keluarga Park ini, Aydin menurunkanku di depan pintu gerbang rumah super besar ini.
"Terima kasih Din." Ucapku setelah turun dari mobilnya.
"Sama-sama, hati-hati dengan mertuamu itu, kalau dia menyakiti perasaanmu lagi cepat beritahu aku biar aku langsung menjemputmu." Sahutnya.
"Iya kau tenang saja, kan ada Yoori Eonnie."
"Iya, yasudah aku pulang dulu, Eomma bilang Seokjin Oppa datang ke rumah."
"Dikunjungi pacar nih ceritanya."
"Ah sudahlah, aku sedang bertengkar dengannya."
"Hahahah baiklah, yasudah hati-hati ya sampaikan salamku pada orang rumah dan Seokjjn Oppa."
"Iya, sampai jumpa besok."
Aku melambaikan tanganku pada Aydin yang sudah melajukan mobilnya, lalu setelah Aydin benar-benar pergi, aku langsung masuk ke dalam.
Halamannya begitu luas bahkan sepertinya lebih luas dari besarnya rumahku dan Jimin. Aku menyusurinya sampai akhirnya sampai di dalam.
Ada beberapa pelayan yang menyambutku dan membawaku masuk ke dalam lalu tak lama aku melihat Yoori tengah menuruni tangga sambil memegang cemilan di tangannya.
"Meyra-ya, kau sudah datang? EOMMA!!! MEYRA SUDAH DATANG!!!!" Pekiknya lalu menghampiriku sambil berlari.
"Benarkah?" Sahut Ibu mertuaku terdengar begitu tak sabar bahkan dia sampai berlari kecil saat menghampiriku dan Yoori dengan raut wajah gembira.
Aku kebingungan melihatnya yang terlihat begitu berbeda dari sifat biasanya yang judes dan sombong, bahkan untuk melihatku saja mungkin dia enggan.
![](https://img.wattpad.com/cover/230760487-288-k323909.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Part Of My Wound [Park Jimin] - SEGERA TERBIT
RomanceSemuanya terjadi karena hutang. Meyra terpaksa harus menikah dengan pria bernama Park Jimin diusianya yang baru saja menginjak kepala dua yang bahkan disaat ia masih berkuliah. Semua itu ia lakukan demi keluarganya. Setelah menikah kehidupan Meyra b...