Part Of My Wound [Park Jimin] - SEGERA TERBIT

Chapter 1 - Pretend

'Part Of My Wound,' atau dalam bahasa Indonesia artinya, 'Bagian Dari Lukaku.'

Jadi cerita ini adalah cerita Fan Fiction pertama yang aku tulis. Cerita ini nggak berat kok, ringan dan santai tapi nggak membosankan.

Aku harap kalian bisa menikmati kisah Jimin dan Meyra di POMW ini ya, maaf kalau banyak typo.

Dan juga, jangan langsung menyimpulkan tentang isi cerita hanya dari baca chapter pertama, karena chapter awal memang lebih ke pengenalan, semakin ke bawah cerita semakin seru.

Jadi jangan langsung pergi saat baru baca satu chapter:)

Happy Reading POMWers!

.
.
.

Choi Meyra, itu aku.

Aku bukan siapa-siapa, hanya wanita berusia dua puluh tahun yang hidup di keluarga kelas bawah di negara ini. Jangankan hidup mewah, jika bukan karena beasiswa, mungkin saja aku juga tidak akan bisa melanjutkan pendidikanku.

Aku mahasiswi jurusan Food and Nutrition tahun kedua di Seoul National University. Atau lebih dikenal dengan sebutan SNU. Bisa dibilang aku beruntung, sekolah di universitas nomor satu di Korea Selatan dengan beasiswa penuh. Tidak hanya uang kuliah, uang bulanan juga diberi, dan jumlahnya tidak sedikit, sehingga cukup untuk membiayai kebutuhan sehari-hariku tanpa membebani Ibuku.

Sudah hampir tiga tahun aku tinggal di Seoul, aku memang bukan penduduk asli Seoul, dan ya, seperti inilah keseharianku selama tinggal di ibu kota negara ini, dipenuhi dengan dunia perkuliahan yang isinya tugas, tugas, dan tugas.

Perpustakaan adalah tempat terbaik untuk mengerjakan tugas, sunyi dan tenang sehingga bisa fokus dengan hal yang ingin dikerjakan. Tapi entah kenapa hari ini rasanya sulit sekali untuk fokus, padahal deadline pengumpulan tugas akhir semester ini tinggal sebentar lagi.

Aku hanya termenung di depan laptopku, tiga bulan terakhir ini memang bulan yang berat bagiku. Bagaimana tidak, semua mimpiku seakan hancur begitu saja saat Ibuku berkata bahwa aku harus menikah untuk menyelamatkan keluarga.

Benar, aku memang sudah menikah, dan pernikahan itu berlangsung tiga bulan yang lalu. Bagaimana seandainya jika kalian di posisiku? Tiba-tiba harus menikah dengan orang yang belum pernah kalian kenal sama sekali sebelumnya?

Ya, itulah aku, aku terpaksa harus menikah dengan pria yang lebih tua tiga tahun dariku itu, untuk membayar hutang Ibuku pada Ayahnya.

Beberapa tahun yang lalu adik perempuanku mengalami kecelakaan yang membuatnya harus dioperasi, kami tidak punya uang untuk biaya rumah sakit saat itu, karena Ibuku juga hanya pekerja paruh waktu di sebuah restoran yang gajinya tidak seberapa. Ayahku sudah meninggal, sudah lama sekali, bahkan terkadang aku lupa dengan wajahnya jika tidak melihat fotonya, karena saat dia meninggal, aku juga masih sangat kecil.

Aku tidak tahu alasan Park Jun Dee menginginkan wanita miskin seperti aku ini menjadi istri dari putranya itu. Jika aku menikah dengan putranya maka semua hutang dianggap lunas, aku masih mengingat jelas ucapannya waktu itu. Ibuku tidak setuju awalnya, tapi Park Jun Dee tetap bersikukuh tidak mau menerima uang dari Ibuku. Entah bagaimana Ibuku bisa sampai meminjam uang pada pria tua kaya itu, yang jelas uang yang Ibuku pinjam tidak kecil jumlahnya.

"Meyra-ya..."

Suara wanita di depanku ini memecah lamunanku. Dia menghembuskan nafasnya kasar, mungkin dia sudah bosan melihatku melamun terus akhir-akhir ini.