Chapter 34 - Hang Around With Neighbor

802 93 3
                                    

Jarum jam sudah menunjukan pukul sembilan malam, di luar pun sudah gelap tentu saja.

"Ahjjuma." Pekikku, berniat ingin minta tolong buatkan susu pada bibi.

Tapi seketika aku langsung teringat, "ah aku lupa." Ucapku yang teringat kalau bibi sudah berhenti.

Bulan lalu bibi berhenti bekerja di rumah kami, ternyata anaknya terkena kanker yang membuatnya harus meluangkan banyak waktu untuk anaknya.

Untung saja ada Sira dan Ravie, jadi aku tidak terlalu kesepian saat di rumah. Setiap kali aku merasa sepi, biasa aku main ke rumahnya dan terkadang dia dan Ravie yang ke sini.

Aku berusaha berdiri dan berjalan pelan-pelan menuju dapur untuk membuat susu. Saat aku tengah asik mengaduk susu buatanku, aku malah terfokus pada kalender yang ada di dinding.

"Eoh?!" Ucapku kaget.

"Dua hari lagi Oppa ulang tahun?" Seketika ide untuk memberinya kejutan langsung muncul di kepalaku.

"Eoh? Sayang, kau belum tidur?" Ucap Jimin yang baru saja pulang dari kantor, seperti katanya tadi pagi, hari ini dia memang pulang larut.

"Oppa, kau sudah pulang?"

"Iya, tapi kenapa kau belum tidur?"

"Belum mengantuk Oppa."

"Kebetulan, aku beli pizza."

"Benarkah?"

"Iya, ayo sini kita makan."

Aku langsung menghampiri Jimin di ruang TV sambil membawa segelas susu yang sudah selesai aku buat tadi. Kami pun menikmati pizza sambil bercerita kegiatan kami masing-masing hari ini.

*****

Karena besok adalah hari ulang tahun Jimin, jadi sore ini aku pergi ke supermarket untuk membeli beberapa bahan untuk membuat kue ulang tahun, berhubung waktu itu sudah belanja bahan dapur jadi aku hanya membeli bahan untuk membuat kue saja.

Aku mendorong troli yang sudah terisi dengan beberapa barang-barang yang ingin aku beli dengan hati-hati, dengan perut sebesar ini memang sudah sulit untuk bergerak lincah.

Aku berkeliling untuk mencari beberapa bahan lagi, salah satunya cokelat batang, dari tadi aku mencari keberadaannya tapi tak kunjung ketemu.

Entah memang aku yang kurang teliti atau apa, tapi sepertinya segala arah sudah aku telusuri.

Ingin bertanya dengan pekerja di sini, tapi mereka juga sedang sibuk.

Praaakkk... Praaakkk... Praaakkk...

Aku kaget mendengar suara seperti kotak-kotak kecil berjatuhan di rak sebelah, aku langsung berpindah ke sana. Ternyata benar, beberapa kotak-kotak susu hamil berjatuhan ke lantai, mungkin wanita itu tidak sengaja menjatuhkannya.

Dia terlihat kesulitan untuk menyusun kotak-kotak itu kembali. Aku langsung menghampirinya, berniat untuk membantunya.

"Biar aku bantu." Ucapku, aku mengambil sekotak susu di lantai dengan hati-hati.

Dia yang tengah menunduk membelakangiku pun langsung menoleh.

"Terima kasih." Ucapnya.

"Eoh?"

"Eoh?"

Kami berdua sama-sama kaget saat sudah saling berhadapan, bukan karena apa-apa, hanya saja, aku fokus dengan perutnya yang terlihat sama denganku begitu juga dia. Ternyata dia sedang hamil juga.

Part Of My Wound [Park Jimin] - SEGERA TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang