Epilog

6.3K 712 128
                                    

"Kak, pelan- ahh pelan. Mhh bayinya nanti- haa...kesakitan." Faresh berujar terbata kala Brian menghujam senggamanya tanpa ampun.

Tubuh berkeringat tersebut terhentak-hentak di atas sang dominan. Pemuda yang akan menjadi calon suaminya itu nampak sibuk menggerakkan pinggul untuk mencapai pelepasan. Brian menciumi leher belakang yang lebih muda, menjilatnya sensual lalu beralih mengulum daun telinga Faresh. Tangannya bergerak untuk mengocok milik si manis yang kembali menegang.

Yang lebih muda berada di pangkuan Brian dengan punggung yang menyandar di dada sang kekasih. Kedua paha dibuka lebar, memudahkan Brian untuk meraih kejantanan Faresh kemudian mengurut serta memberi elusan memabukkan.

Ah ya, tolong jangan heran kenapa mereka bisa berakhir dengan sesi bercinta kayak gini. Salahkan aja Brian serta hormon gak terkontrolnya yang kelepasan nyerang Faresh hanya karena si koala keluar dari kamar mandi dengan kondisi bertelanjang dada. Sebuah handuk putih melilit pinggang ramping tersebut tapi Brian tetap terpancing, padahal udah jelas-jelas si manis tengah mengandung anaknya saat ini.

Jangan kaget, sejujurnnya mereka berdua juga gak nyangka kalau bibit Brian ternyata berhasil tumbuh di perut Faresh. Entahlah, mungkin keajaiban. Meski usia kandungannya udah menginjak beberapa bulan namun perut Faresh gak terlihat membuncit, tertutupi oleh pakaian longgar yang sering ia kenakan.

Untungnya pas Faresh muntah muntah, Brian langsung ngotot ngajak lelaki manis tersebut pergi ke dokter. Coba kalau gak, mungkin kehamilan Faresh gak bisa terungkap secepat ini.

Tenang aja, untuk masalah pendidikan, Faresh udah lulus belum lama ini. Tuh anak kuliah D2 yang hanya memerlukan waktu dua tahun untuk lulus. Jadi, tentu hal itu mempermudahkan Brian menikahi Faresh nantinya.

Toh Brian udah mampu menghidupi si manis dan juga janin di dalam perutnya. Perusahaan akan diambil alih oleh Brian. Pamannya tentu gak masalah karena pada dasarnya memang Brian yang harus meneruskan, tapi gak perlu khawatir, sang paman tetap mendapat posisi bagus di perusahaan.

"Mphh Resh, gue keluar- ahh..." Brian menggeram cukup keras ketika cairannya menyembur di dalam senggama Faresh.

Menarik kejantanan keluar ketika tetes terakhir berhasil memenuhi lubang sang kekasih, si tampan lantas mengangkat tubuh Faresh lalu ia rebahkan di atas ranjang, calon ayah itu pasti kelelahan.

Dengan hati-hati, Brian mendekatkan wajah ke perut Faresh, mencium permukaan kulit tersebut dengan lembut serta terdapat kasih sayang yang menyertai, "Maafin papa karena udah ngeganggu kamu, sayang."

Oh sial, melihat pemandangan barusan ngebuat Faresh sukses memerah. Bagaimana bisa sosok di hadapannya ini begitu- ah Faresh bahkan gak bisa mendefinisikan. Menghilangkan rasa gugup, si mungil memilih untuk berdehem pelan, "Ekhem, kata baby 'gak apa papa'."

Brian sontak terkekeh begitu mendengar suara Faresh yang coba ia mirip-miripkan dengan nada anak kecil.

Lelaki tampan tesebut lalu mendekatkan wajah hingga sejajar dengan yang lebih muda, menyeringai pelan sembari menatap Faresh dengan pandangan lapar, "Jadi gak masalah dong kalau kita main satu ronde lagi?"

Si koala membelalakkan mata kaget. Mulut Faresh terbuka hendak menyanggah ucapan Brian barusan, namun apa daya, hentakan pinggul sang dominan yang membuat milik mereka kembali bergesekan- mampu membungkam si manis.

Ya...mau gak mau Faresh kembali mendesah di bawah kukungan Brian. Sungguh, Faresh hanya bisa berdoa supaya calon anaknya gak kebanyakan kena cairan dari papanya. Selain ketumpahan hormon, sang bayi juga bisa terancam bodoh nantinya.

Kalau bener kejadian, udah tau lah siapa yang harus disalahkan.

"Anghh! Jangan disitu-hh kak...a-ahh Kak Brian~"

Ingin rasanya Faresh menggebuk tubuh kekar tersebut sampai babak belur, Brian beneran menggempurnya habis-habisan malam ini.

Ditemani dengan detik jam serta ranjang yang berderit cukup keras, untuk kesekian kalinya desahan terdengar memenuhi ruangan. Tapi biarlah, kedua pemuda tersebut tengah sibuk berbagi cinta melalui tautan becek nan hangat di bawah sana.

Setidaknya untuk sekarang Brian serta Faresh bisa merasakan kebahagiaan yang sama. Karena mulai saat ini dan seterusnya, mereka akan menjalani takdir yang telah disuratkan dengan apik oleh semesta, bersama. Sebuah kisah penuh luka dan tawa, sebuah kisah- dimana mereka lah yang menjadi tokoh utama.

 Sebuah kisah penuh luka dan tawa, sebuah kisah- dimana mereka lah yang menjadi tokoh utama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

FIN

Ini rada gak jelas tapi gak apa lah ya. Jangan minta lanjutannya hyunk, aku dah buntu, bayangin saja sendiri (ಥ ͜ʖಥ)

Mulai besok udah gak ada little space dan Abin lagi yang menemani, ueueue...


Ah ya, aku ada rencana bikin ff Changlix lagi, tapi mini series gitu, konfliknya dikit dan lebih ke arah fluffy. Semoga berhasil ᕕ( ཀ ʖ̯ ཀ)ᕗ

Udah gitu aja, dadahhh...ヽ(*'∀')ノ

Tertanda, 20/12/2020

Bee, 🍬

Little Space [Changlix] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang