Mungkin masa kecil adalah masa lalu, tapi bagi aku masa kecil adalah pembelajaran untuk kita kenang dan mengamalkannya.
— Alexandria Chayra —
⚠️ Typo Bertebaran
🍁•🍁•🍁
Aleema menatap mata Chayra. Kedua tangannya mengelus pipi Chayra dengan lembut.
"Mereka berpakaian seperti itu karena mereka tuh takut hitam, dan mungkin juga tubuh mereka tidak sebagus milik kita jadi mereka malu untuk menunjukkan bagian tubuhnya. Kita harus bangga dong, punya tubuh sebagus ini. Maka dari itu kita harus tunjukkan bahwa tubuh kita tidak jelek, mengerti sayang?" Chayra mengangguk paham apa yang dibicarakan sang Mama.
"Besok kalau besal Cela mau jadi model, nanti Cela gaya di depan kamela kayak gini Ma."
Chayra pun berpose layaknya model, dengan tangan kanan dipinggang lalu tangan kiri membentuk huruf V yang ia letakkan di pipi chubbynya.
Aleema pun tertawa melihatnya, tertawa geli akan tingkah anak gadisnya itu. "Sudah-sudah hentikan Chayra, Papa tadi nelpon minta kita untuk segera pulang, selesaikan makanmu dan kita pulang, kamu tahu bagaimana Papamu jika dia sudah lelah menunggu."
"Seyem," ucapnya dengan ekspresi bergidik ngeri.
Aleema pun tertawa melihat ekspresi lucu dari anaknya, sangat menggemaskan dengan pipi yang menggembung.
"Lucu banget sih, anak siapa coba?"
"Anak Mama Papa," ucapnya dengan ekspresi bangga. Lagi-lagi sang mama tertawa.
🍁•🍁•🍁
"Akhirnya pulang juga, untung inget jalan pulang." Seorang pria gagah menyambut mereka di depan pintu.
"Papa," pria paruh bayah itu tersenyum kecil. "Yeay Papa ndak malah ya ama Cela?" tanya Chayra setelah ia berada digendongan sang papa.
"Siapa bilang kalau Papa marah?" tanya balik sang Papa sembari menciumi pipi chuby sang anak.
"Mama." Ucapan polos chayra membuat Aleema melongo dan tentu ia mendapatkan tatapan tajam dari sang suami, Aldrich.
"Ohh jadi sekarang pinter mengadu ya." Chayra tersenyum mengejek "Awas aja nanti kalau Chayra minta coklat, Mama akan menyimpannya untuk Mama sendiri, Mama nggak akan kasih Chayra lagi."
Mengetahui hal itu, Chayra pun meloncat dari gendongan sang Papa. Ia berlari mengejar sang Mama yang sudah dulu melenggang masuk ke rumah.
"Mama, Ma Cela cuman bercanda, Cela minta maaf Ma." ucap Chayra sembari berusaha menyamakan langkah kaki sang mama.
Bruk
"Mamaaaaaa!" Teriakan Chayra membuat langkah Aleema berhenti, tepat setelah ia menoleh ke belakang, Chayra telah tersungkur di atas lantai karena tersandung karpet yang baru saja dibelinya.
Aldrich yang melihat putrinya terjatuh pun langsung berlari dan mengangkat tubuh sang anak, lalu menggendongnya ke arah sang Istri.
"Duh anak Mama, sini-sini kasihannya, maafin Mama ya sayang." pinta Aleema.
Ia sedikit menyesal akan perbuatannya yang sedikit kekanak-kanakan tadi.
"Hiks ... tapi coklatnya hiks ... Mama bakalan kasih hiks ... ke Cela kan?" ucap Cahyra disela-sela tangisnya.
Tangisan Chayra hingga akhirnya sesegukan membuat Aleema benar-benar merasa bersalah. Ia sangat menyesal berbuat seperti tadi.
Akhirnya Aldrich membawa Chayra ke kamarnya, Aleema datang dengan membawakan nampan yang berisi segelas air putih ditangannya lalu menyodorkan gelas itu untuk diminum Chayra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum Allah (END)
Духовная литература• Kelompok: Faeyza Esnamelta (Kelompok 6 Religi) • Genre: Religi Tuhan Siapa dia? Begitu diagung agungkan oleh ribuan jiwa Apa hebatnya dia? Sehebat gunung? Setinggi langit? Seluas samudra? Atau sedalam lautan? Heh, siapa dia yang berani memerint...
