🍁 Udah jalannya -•

46 9 6
                                    

Kenapa semua orang tidak mengerti, termasuk kedua orang tuaku. Ini bukan kemauan ku, ini hanya demi karier ku semakin besar.

— Alexandria Chayra

⚠️ Typo Bertebaran

🍁•🍁•🍁

Chayra kini di dalam kamarnya, merenung memikirkan suara tadi. Matanya berkaca-kaca mengingat suara yang terngiang di telinganya. Tanpa ia sadari tangannya mulai meraih ponsel miliknya dan jari-jarinya mengetik islam.

Islam (Arab: Al-islām, الإسلام Cithakan:Audio: "Berserah diri kepada Tuhan") (Turk: İslam) adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Dengan lebih dari satu seperempat miliar orang pengikut di seluruh dunia, Islam memiliki arti "penyerahan", atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan (Arab: الله, Allāh).

Chayra masih bingung dengan penjelasan singkat tersebut, dia beralih ke aplikasi lain dan mendengar hal yang sama saat berada di masjid.

"Chay apa yang kamu dengar, Mama ga suka ya kamu dengar lagu-lagu seperti itu." Aleema memasuki kamar Chayra tanpa permisi.

Chayra terdiam dalam hatinya ingin menanyakan mengapa sang Mama tidak percaya apa yang dipercaya sahabatnya. "Hmmm, tidak Ma ini hanya untuk film," elak Chayra.

"Mama ingatkan sekali lagi tuhan memang ga ada sayang, dan kamu harus selalu ingat kata kata Mama." Aleema mengelus kepala Chayra dan pergi meninggalkan ruangan.

'Aku harus mencari keberadaannya, jika memang tidak ada tapi mengapa seperempat miliyar orang di dunia mempercayainya? Tapi jika Mama benar bagaimana? Aku tidak ingin mengecewakan Mama. Sudahlah jalani saja toh ini cuma film,' batin Chayra.

Chayra mulai melihat baju-baju yang ia beli tadi. Pikirannya mulai bingung bagaimana cara memakai kain-kain yang panjang ini, baru kali ini ia mencoba pakaian yang dipakai oleh wanita berhijab.

Chayra meraih ponselnya dan menekan ikon telepon. Jari-jarinya mulai mencari nama Baby. "By gua tadi baru beli pakaian-pakaian islam, tapi gua ga bisa cara pakainya."

"Lu beli, demi apa? Besok aja bawa ke tempat syuting, nanti gua dan staf yang pakaiin. Oh ya syutingnya dimulai beberapa hari lagi. Dalam waktu itu paling tidak lu harus memahami si tokoh utama," jawab seseorang dari balik telepon.

"Iya de, nanti gua belajar lagi sama si Keira. Dan nanti gua pelajari sifat si tokoh yang gua peranin," jawab Chayra dan mematikan teleponnya.

"Okee semangat Chayra!" Chayra menyemangati dirinya sendiri.

Karena sudah waktunya makan malam, Chayra memutuskan untuk turun. Agar kedua orang tuanya tidak terlalu lama menunggu.

"Sore Ma, Pa," sapa Chayra.

"Sore sayang," balas Aleema. Chayra mengerutkan kening saat tak mendengar balasan dari Papanya.

"Kenapa Pa?" Wajar saja ia bertanya seperti itu, melihat raut wajah sang Papa yang terlihat menyeramkan untuknya.

Assalamualaikum Allah (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang