Yaudah iyain aja.
— Aleksander Darmansyah
⚠️ Typo Bertebaran
🍁•🍁•🍁
"Prang .... "
Bantingan vas bunga menyentuh lantai marmer sebuah ruangan bernuansa hitam abu-abu itu. Serpihan kaca itu pun berhamburan seiring emosi yang terkuar dari seorang Aldrich Devan Vorlenzo.
"Papa, ada apa Pa?" tanya Aleema ketika dirinya mendengar pecahan vas bunga dari lantai bawah.
"Hancur sudah Ma hancur." Aleema mengernyit bingung. "Perusahaan Papa hancur Ma, Papa nggak tahu harus apa." gusarnya.
Tangisan Aldrich pun tak dapat terbendung, masalah eksternal perusahaannya menghancurkan perusahaan yang dirinya rakit dari nol.
Sebuah kesalahpahaman antara klien dan pihak darinya membuat segalanya ambyar, kenapa?
Karena kliennya memutuskan kontrak yang bisa terbilang besar dan meminta ganti rugi tiga kali lipat dari kontrak yang sudah dijanjikan.
Aldrich sempat ingin membalas perlakuan orang tersebut, nyatanya orang tersebut bukanlah orang yang polos. Dia lah orang terlicik dalam dunia perbisnisan, siapa yang tak mengenal 'Tara Groups' perusahaan yang sudah berjaya di awal berdirinya.
Saingan bagi setiap pengusaha yang sudah senior maupun yang baru saja merintis usahanya. Namun bedanya, dia menggunakan cara licik untuk bisa mendapatkan itu semua.
Aldrich menyuruh sebagian anak buahnya, untuk merentas beberapa dokumen penting yang ada dalam perusahaan Tara dan sialnya nasib buruk menghampiri hidup Aldrich, anak buahnya tertangkap basah perusahaan Aldirch pun hancur lebur tak bersisa.
"Astaga ... kok bisa sih Pa? Gi-gimana bisa," ucap Aleema tertahan.
Aleema berjalan menghampiri suaminya yang terduduk di dekat sofa. "Pa! Jelasin apa maksudnya," tuntut Aleema dengan menggoyangkan bahu Aldrich.
"Perusahaan Papa terancam bangkrut, mungkin sebentar lagi ada pihak bank yang datengin kita, nyita semua aset kita, Papa ... Papa ditipu sama klien yang licik. Dia ternyata selama ini menaruh dendam sama Papa. Papa nggak tau lagi harus gimana Ma. Papa bingung," jelas Aldrich.
Mendengar perkataan suaminya, Aleema menutup mulutnya. Ia shock, ia tak percaya bahwa ini semua akan terjadi pada hidupnya. Bangkrut. Itulah satu kata yang sangat Aleema tak percayai hadir dalam kehidupan indahnya.
"Nggak! Nggak mungkin Pa!" Setelah itu, Aleema kehilangan kesadarannya. Ia ambruk. Namun untung saja Aldrich dengan sigap menangkap tubuh istrinya.
"Ma!"
"Ma bangun!"
"Ma!"
Aldrich mencoba menepuk pelan pipi sang istri, namun kesadarannya tak kunjung datang, Aldrich pun langsung membopong tubuh Aleema ke kamar mereka. Selama menuju kamar, Aldrich berteriak meminta sang bibi di rumahnya untuk memanggil dokter keluarga secepatnya.
Sang bibi yang memang melihat sang majikan tengah membawa istrinya yang mungkin pingsan, langsung melaksanakan sesuai perintah.
"Astaga Mama ...," ucap Aldrich begitu sudah meletakkan Aleema di tempat tidur. Ia duduk di sebelah Aleema yang terbaring, lalu menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajah cantik istrinya. Masih sangat kentara sekali raut kecewa, sedih, kaget, dan semua yang membuat hati Aldrich sakit melihatnya.
Tak lama, pintu kamar terdengar ada yang mengetuk. Ternyata sang bibi, dan di belakangnya ada dokter Andi, dokter keluarga mereka.
"Dok! Tolong periksa istri saya, dia pingsan," ucap Aldrich.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum Allah (END)
Spiritual• Kelompok: Faeyza Esnamelta (Kelompok 6 Religi) • Genre: Religi Tuhan Siapa dia? Begitu diagung agungkan oleh ribuan jiwa Apa hebatnya dia? Sehebat gunung? Setinggi langit? Seluas samudra? Atau sedalam lautan? Heh, siapa dia yang berani memerint...
