🍁 Gulung tikar -•

35 8 8
                                    

Kamu ikuti saja apa yang saya perintahkan, kamu tau mengapa saya melakukan ini bukan?

— Aldrich Devan Alfred

⚠️ Typo Bertebaran

🍁•🍁•🍁

Arzetha kini mondar-mandir di dalam kamarnya. Entah mengapa ia khawatir dengan Chayra.

"Stop Ar, elu menghawatirkan projects ini bukan dia! Iya elu engga khawatir." ungkap Arzetha.

Ia segera mengambil jaketnya beserta kunci mobilnya, melangkahkan kaki keluar dari rumahnya.

"Zay mau kemana malam-malam begini?" tanya Hawa namun tidak digubris oleh Arzetha.

Arzetha segera memasuki mobilnya, melihat alamat yang telah dikirimkan Baby tadi. Menyalakan mesin mobilnya dan mengendarainya menuju rumah sakit.

Beberapa jam sudah ia melewati macetnya jalanan, kini ia telah sampai di tempat tujuan.
Ia segera mengambil topi dan masker dalam mobilnya, pasalnya terdapat beberapa wartawan yang sedang menunggu penjelasan kabar buruk Chayra.

Arzetha melewati para wartawan dengan hati-hati. Para wartawan tersebut hanya bisa menunggu di koridor rumah sakit karena telah dihalangi oleh beberapa satpam yang bekerja di sana.

"Para wartawan sekalian, ini rumah sakit jika ingin menyorot berita tunggu di sini sampai mereka membuka suaranya, jangan membuat keributan karena banyak pasien lain yang butuh ketenangan," ungkap salah satu satpam yang berjaga di sana.

Arzetha telah berhasil melewati beberapa wartawan tersebut. Segera melangkah menuju kamar rawat Chayra. Di sana terlihat jelas Papa, Mama dan Baby yang sedang menemani Chayra. "Permisi maaf mengganggu." Arzetha masuk ke dalam ruangan yang cukup luas tersebut.

"Siapa kamu?" sinis Aleema.

Baby yang mengetahui kehadiran Arzetha segera menjelaskan siapa dia. "Dia adalah lawan main Chayra Tante."

"Mengapa kau di sini," tanya Aldrich.

"Saya di sini hanya ingin menjenguk Chayra, dan saya ingin menanyakan sesuatu," jawab Arzetha.

"Segera tanyakan lalu pergi, putri saya sedang beristirahat."

Arzetha mulai menanyakan mengapa kontraknya dibatalkan, dan apa yang sebenarnya terjadi. Dia tidak ingin mengulang semua adegan-adegan film yang ia lakukan.

"Ini sudah keputusan saya." hanya kata itu jawaban dari banyaknya pertanyaan Arzetha.

Di tengah-tengah pertengkaran mereka, Chayra terbangun dari tidurnya. "Mengapa Papa batalkan ini tanpa sepengetahuanku?"

"Sayang kamu sudah bangun, jangan terlalu dipikirkan sekarang kamu istirahat dulu," ungkap Aleema.

"Mengapa Pa?" tanya Chayra sekali lagi. Baby mencoba menenangkan Chayra.

"Papa akan mengurus semuanya, kamu tenang saja," ungkapnya.

Tiba-tiba ponsel milik Aldrich berbunyi. Aldrich segera mengambilnya dan mengangkat telepon tersebut.

"Bagaimana bisa," bentak  Aldrich.

"Baiklah saya akan segera ke sana." Aldrich beranjak dari sana dan hendak keluar, namun ditahan oleh Arzetha.

"Di luar banyak sekali wartawan yang haus akan berita," ungkap Arzetha.

"Bagaimana ini, kita harus segera memberi klarifikasi dari semua ini." Baby mulai bingung dan mencoba menghubungi sang sutradara.

Assalamualaikum Allah (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang