Untuk apa mereka memakai penutup kepala seperti hijab, jika masih membicarakan orang lain di belakangnya
_—Alexandria Chayra—_
*⚠️ Typo Bertebaran*
🍁•🍁•🍁
Tatapan tajam terus dirasakan Chayra, gadis baru yang terkenal akan kesombongannya. Banyak lelaki yang ingin menjadikannya pacar namun ditolak mentah-mentah oleh gadis cantik tersebut.
"Udah ga punya agama, sombong lagi."
"Sok cantik banget si kafir itu."
"Ada gadis murahan nih, yang lagi sok jual mahal."
"Bajunya kekurangan bahan, sekolah kok pakek baju ketat gitu, itu mau sekolah apa mau cari om-om, heran gua?."
Dan banyak lagi luka yang di tancapkan ke hati Chayra. Ia tersadar mengapa Mamanya sangat bersih keras melarangnya sekolah, dan agar dia selalu _homeschooling_ .
"Buat apa pakai ini, kalau membicarakan orang malah dibelakangnya." Chayra menunjuk hijab yang digunakan seseorang yang tadi membicarakannya.
"Kalian masih percaya Tuhan? Dasar bodoh...kalau memang Tuhan ada, ayo tunjukkan padaku, apa dia akan menolong kalian jika aku berbuat seperti ini."
_"Plakkk..._" Chayra menampar wajah cantik gadis tersebut. Menarik sehelai kain yang menutupi kepala sang gadis dan tertawa melihat rambut gadis itu yang berantakan.
Gadis tersebut segera menarik kembali hijabnya dan menggunakannya segera, menatanya kembali.
"Rambutnya jelek ya? makanya ditutup dengan kain kotor ini...nggak kaya gue yang rambutnya bagus, berkilau, terawat. Terus ini juga pakai baju yang longgar segala, apa karena banyak lemak di tubuh kalian?" Chayra menunjuk baju gadis tersebut dan tersenyum pahit.
Banyak orang yang menyaksikannya, melihat perlakuan Chayra yang kurang ajar membuat mereka semakin benci Chayra atas perbuatannya.
Nadia yang merasa tidak terima sahabatnya diperlakukan dengan tidak baik, dipermalukan seenak jidatnya, berjalan maju dan langsung menjambak rambut panjang Chayra. Menamparnya dan berkata, "Orang kafir sepertimu tidak layak untuk hidup," ucapnya geram.
Bukannya merasa bersalah, Chayra tersenyum sinis. "Emang lo doang, yang boleh hidup? Nih dunia punya lo seorang? Enak banget lo ngomong. Sok jagoan divsini? Mentang-mentang siswa lama, terus semena-mena sama gue yang anak baru!" Chayra meluapkan segala unek-unek yang sudah seminggu ini ia tahan. Baru satu minggu sekolah saja, sudah membuatnya gerah.
Namun ia tak bisa langsung meminta mamanya untuk keluar dari sekolah ini, ataupun meminta agar _homeschooling_ kembali. Karena kalau sampai ia bilang, pasti sang mama akan melakukan sesuatu yang benar-benar akan membuat sekolah ini bangkrut. Ia tak mau, bagaimana pun, ia masih ada rasa simpati untuk sekolah ini. Karena menurutnya, guru-guru disini sangat ramah padanya, walau tahu kalau ia adalah golongan yang tak percaya tuhan. Tapi mereka tetap menerimanya dengan baik, tak seperti para murid kurang ajar ini.
Nadia tak membalas perkataan Chayra. Gadis itu hanya memandang Chayra penuh benci. "Lo...dasar ya nggak tahu diri! Gue sumpahin lo bakal nyesel senyesel-nyeselnya!" tunjuk gadis itu tepat di hadapan Chayra.
Setelah mengatakan itu, Nadia mengajak temannya yang tadi diperlakukan buruk oleh Chayra itu meninggalkan orang-orang yang memperhatikan mereka. Yang tanpa sadar membentuk kerumunan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum Allah (END)
Spiritual• Kelompok: Faeyza Esnamelta (Kelompok 6 Religi) • Genre: Religi Tuhan Siapa dia? Begitu diagung agungkan oleh ribuan jiwa Apa hebatnya dia? Sehebat gunung? Setinggi langit? Seluas samudra? Atau sedalam lautan? Heh, siapa dia yang berani memerint...
