Ini juga bisa menambahkan pengalaman gua, iyaa gua harus yakin kalo gua bisa.
— Alexandria Chayra
⚠️ Typo Bertebaran
🍁•🍁•🍁
Arzetha menatap ke arah langit-langit, teringat kenangan pahit dalam hidupnya.
"Netra Aurora Fatimah, kenapa loh datang ke hidup gue, hanya untuk menorehkan luka yang amat dalam ini."
Hawa melangkahkan kaki mendekati anaknya yang sedang menatap indahnya bulan. "Jujur Mama kecewa sama kamu karena telah meninggalkan semua yang kami ajarkan pada sama kamu, dan jujur...Mama benci Netra karena dia, kamu jadi seperti ini. Kamu boleh sedih, tapi ingat! Mama adalah Mama kamu yang selalu mendukung kamu." Hawa memeluk Arzetha dengan penuh kasih sayang.
Semoga kamu kembali ke jalan Allah, batin Hawa.
Arzetha terdiam dalam pelukan Mamanya. Sering kali kejadian ini terulang, hingga rasanya terasa de javu.
"Gimana pilihan lo?" tanya pak Darman dari seberang sana.
"Gue akan nyoba project ini, kebencian gue nggak akan mengganggu karir gue," jawab Arzetha dengan mantab.
"Pilihan yang bagus, project ini akan sangat menguntungkan—"
TUTT
Sebelum sang manager melanjutkan kata katanya Arzetha telah mematikan telponnya. Sang manager menghela napas. Ia harus ekstra sabar menghadapi artisnya itu.
Arzetha menuruni tangga dan mencari sang Papa.
"Pa, aku pinjam buku tuntunan islam yang pernah aku punya dulu," ucapnya begitu menemukan Papanya, ternyata sedang berada di ruang kerja. Alfred terkejut mendengar perkataan anaknya. Ia segera mencari sebuah buku yang diinginkan anaknya itu.
Tapi sebelum itu dirinya pun membalikkan badan. "Tunggu boy are you okey ?" tanya Alfred heran.
"Okey."
Segera Alfred pun melanjutkan langkahnya yang dia tunda tadi, dia tak mau sebab keterlambatannya tadi membuat sang anak berubah pikiran.
Sesampainya di kamar, Alfred pun mengobrak-abrik isi lemari bukunya. Dirinya lupa dimana terakhir kali menaruh buku tuntunan itu. Sejenak berhenti tatkala memorinya kembali, sekedar berkacak pinggang untuk menstabilkan ingatannya.
"Astagfirullah Papa!" Alfred pun terkejut lantaran sang istri tercinta memasuki kamar mereka dengan teriakan yang nyaring.
"Eits ... tunggu Ma, jangan ngomel dulu. Si Zay minta buku tuntunan, jadi Papa carikan." ucap Alfred yang masih fokus mencari-cari buku itu.
Hawa pun sedikit terkejut dengan pernyataan sang suami, bagaimana dirinya bilang bahwa anaknya yang sedang mencari buku. Sebab dikamar ini hanya tinggal dirinya dan sang suami.
"Maksudnya?" tanya Hawa kebingungan.
Alfred pun gemas dengan pikiran lola sang istri, anaknya itu mencari buku tuntunan agama islam buat kembali lagi, lah ini malah pikiran sang istri yang sedang 3G itu.
"Anak kita yang ganteng itu, dia mau buku tuntunan agama islam Ma." Alfref berkata penuh penekanan.
"Apa?" Alfred meringis akibat teriakan sang istri. "Beneran Pa?" tanyanya penuh semangat dan juga senang tentunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum Allah (END)
Spiritualité• Kelompok: Faeyza Esnamelta (Kelompok 6 Religi) • Genre: Religi Tuhan Siapa dia? Begitu diagung agungkan oleh ribuan jiwa Apa hebatnya dia? Sehebat gunung? Setinggi langit? Seluas samudra? Atau sedalam lautan? Heh, siapa dia yang berani memerint...
