🍁 Melangkah -•

40 9 12
                                    

Pokoknya suara tadi setelah kamu masuk. Nggak tau kenapa pas aku denger, hati aku kayak tersentuh, sedih, pokoknya campur aduk deh, makanya aku nangis, tapi bingung karena apa.

— Alexandria Chayra

⚠️ Typo Bertebaran

🍁•🍁•🍁

Chayra kini telah di rumah Keira. Sebelum pergi menuju tempat projeck ia memutuskan untuk mengajak Keira dan belajar mengenai islam.

"Kei so, apa yang paling dasar mengenai Islam?" Chayra berjalan menuju mobil dengan Keira di sampingnya.

"Aku jelasin waktu di mobil." Keira dan Chayra bergegas menaiki mobil milik Chayra.

"Di dalam islam tedapat dua pedoman hidup yaitu Alquran dan sebagai pendamping Alquran terdapat Hadist. Di dalam sana banyak sekali tuntunan bagaimana seharusnya kita hidup sebagai manusia," jelas Keira.

"Jadi semua yang kita perbuat diatur oleh mereka ga bebas dong berarti," balas Chayra penasaran.

Keira menatap Chayra dan tersenyum. "Bukan ga bebas tapi di dalam Alquran semuanya adalah kebenaran. Apa yang dilarang memang tidak baik untuk kita, dan apa yang dianjurkan itu akan menjauhkan kita dari keburukan."

Chayra masih duduk terdiam memikirkan perkataan sahabatnya. "Contoh yang terlihat, sebagai muslim seorang wanita diwajibkan untuk berhijab. Berhijab bukan sekedar untuk dikerjakan, tapi berhijab akan membuat seorang perempuan lebih dihormati dan terhindar dari pandangan nafsu laki-laki," lanjut Keira.

"Apakah tidak panas terus berhijab apalagi kamu ini muka juga tertutup." Chayra menyentuh kepala Keira yang berbalut kain.

"Bagiku tidak panas, bagaimana kalau kamu mencobanya," ujar Keira.

"Baiklah aku akan coba, cepat atau lambat pasti aku akan mencoba kain itu."

Mereka pun memutuskan untuk pergi ke mall terdekat untuk membeli pakaian untuk Chayra.

🍁•🍁•🍁

"Kei ini aja ya."

Sudah beratus-ratus kali Chayra menanyakan soal model baju kepada Keira. Keduanya sedang berada di mall untuk perlengkapan syuting Chayra, sebenarnya tak perlu memusingkan itu. Akan tetapi, Chayra ingin mengkoleksi saja dan juga membelikannya untuk sang sahabat.

Di tempatnya Keira terus saja beristigfar, meminta kepada Allah agar memberikan kesabaran kepada dirinya. Karena sedari tadi gadis itu dipusingkan dengan Chayra yang nemilih gamis, gamis yang dipilihnya itu hanya itu-itu saja.

"Kei ...."

Panggilan Chayra untuk kesekian kalinya, setelah menghembuskan nafas secara perlahan Keira pun langsung mendekati Keira. Gadis bercadar itu berpikir bahwa acara pemilihan baju sudah selesai, nyatanya dirinya malah terkejut saat sampai di tempat Chayra.

"Astagfirullah Chayra, kamu beli ini semua?" tanya Keira.

Chayra hanya menganggukan kepalanya, lantas berdiri dengan tumpukan gamis itu ke kasir. Sekitar 20 paperbag sudah di tangan Chayra, sedikit kesusahan namun kadar kepekaan Keira pun masih ada.

Assalamualaikum Allah (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang