Part 9 - Jadian

1.5K 93 2
                                    

Bahagianya diriku telah milikimu
Tak pernah kumeragu
Tak akan kumencari cinta selainku
Tak kan kutinggalkan kamu

Jika kudapat menata jalanku
Kuingin kau selamanya denganmu

Engkau wanita tercantikku
Kuingin kau tahu
Maukah kau jadi teman cintaku?

🎶 Devano ft Aisyah - Teman Cintaku 🎶

***

Anasya duduk di kursi belajarnya. Sesekali ia merebahkan kepalanya di meja belajar, ia merasa lelah. Menghapalkan rumus-rumus membuat kepalanya pusing dan berdenyut. Anasya pun meraih headset dan menyambungkannya ke ponsel. Sebuah lagu ia putar untuk menemaninya malam ini.

Mata Anasya terpejam. Kakinya bergerak-gerak pelan karena menikmati lagu dari ponselnya itu. Pikirannya jadi tenang, pusingnya juga berangsur hilang.

Hingga tiba-tiba salah satu headset di telinganya ditarik dengan kasar oleh Jessica. "LO BUDEK YA?! GUE UDAH KETOK-KETOK PINTU KAMAR DARI TADI, LO-NYA MALAH NGGAK BUKAIN."

"Maaf," ucap Anasya dengan suara lirih dan lembutnya. "Ada apa?"

Jessica meletakkan setumpuk buku tebal ke atas meja belajar Anasya dengan kasar. Ada empat buku dengan mata pelajaran yang berbeda-beda.

"Kerjain tugas-tugas gue," suruh Jessica. Lalu, ia mengeluarkan sebuah kertas dari sakunya. "Halaman-halaman yang harus gue kerjain udah gue tulis di kertas ini."

Anasya melihat daftar tugas yang dibuat oleh Jessica. Banyak! Ada banyak halaman yang tertulis di sana. Bisa pusing bahkan pingsan kalau Anasya yang mengerjakan.

"Banyak," ucap Anasya dengan raut wajah yang menunjukkan keberatan dan ketidakmampuan.

"Emang banyak. Makanya gue nyuruh lo buat ngerjain," balas Jessica santai. Sebenarnya bukan hanya malam itu saja Jessica menyuruh Anasya untuk urusan tugas. Dia sering sekali menyuruh Anasya, padahal kan itu tugas sekolahnya.

"Ini sudah jam sebelas, Jes," ucap Anasya. Sudah malam, matanya juga sudah tidak kuat lagi.

"Emang gue peduli?" tanya Jessica. "NGGAK!!"

"Jes...."

"Sekarang kerjain semuanya! Jangan asal-asalan!" ucap Jessica memberi perintah. "Awas kalo ada yang salah!"

Jessica keluar dari kamar Anasya. Ia juga menutup pintu kamar itu rapat-rapat. Kini, tinggallah Anasya sendirian dengan tugas yang menumpuk. Tugas yang sebenarnya bukan miliknya, namun harus ia kerjakan sekarang juga.

Mau tidak mau, Anasya membuka lembaran buku pertama. Matanya membaca soal-soal satu per satu. Alunan lagu dari headset masih menemaninya. Alasannya agar Anasya tidak kesepian, agar tidak mengantuk juga.

***

"BANGUN KAMU!"

Anasya terkejut ketika mendengar bentakan Fajar di kamarnya. Tangannya juga ditarik dan dipaksa untuk berdiri dengan sangat kasar. Di kamarnya saat ini, ada Fajar, Rheta, dan Jessica yang sudah rapi.

Hari sudah siang, tapi Anasya baru bangun karena ia baru bisa tidur pukul tiga pagi. Gara-gara tugas menumpuk milik Jessica.

ANASYA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang