Part 21 - Areska Dan Alenta

1.1K 81 1
                                    

Cintaku tak pernah memandang siapa kamu
Tak pernah menginginkan kamu lebih
Dari apa adanya dirimu
Selalu

Cintaku terasa sempurna karena hatimu
Selalu menerima kekuranganku
Sungguh indah cintaku

🎶 Nicky Tirta ft Vanessa Angel - Indah Cintaku🎶

***

"Satya pulang!!!" teriak Satya seraya masuk ke dalam rumah.

"Bang Sat!" Celia berlari menghampiri Satya. Gadis itu sudah menduduki bangku kelas tujuh saat ini. "Mana oleh-olehnya?"

Feca menyubit lengan Celia. "Oleh-oleh mulu pikiran lo, Cel. Bang Sat capek tuh. Bawain ranselnya kek, malah nagih oleh-oleh."

"Udah, jangan berantem," tegur Satya.

"Sini, Bang, gue bawaian tasnya ke kamar lo," ucap Gion seraya menjulurkan tangannya.

"Nih," sahut Satya seraya memberikan ransel besarnya kepada Gion. "Kuat nggak?"

"Ya kuat lah. Yakali gue ngangkat beginian aja nggak kuat," ucap Gion sok kuat. Padahal badannya sudah oleng ketika menggendong ransel Satya itu.

"Ayah sama Mommy mana?" tanya Satya.

"Di kamar," jawab Feca.

Hanya selang beberapa detik setelah Feca mengatakan itu, Areska dan Alenta hadir di ruang tamu. Sepasang suami istri itu datang dari arah tangga barat dengan tangan Alenta memeluk lengan Areska.

"Udah pulang?" tanya Alenta. Satya pun langsung menyalami tangannya, begitu juga dengan tangan Areska.

"Udah liat Satya di sini, ya udah pulang lah. Kamu kira ini badannya doang?" ucap Areska.

Setelah mendengar ucapan menyebalkan dari Areska, Alenta pun menghempas lengan Areska yang tadi dipeluknya. "Nggak usah nyolot juga kali!"

"Lagian pertanyaan kamu nggak mutu banget," balas Areska tak mau kalah.

"Lah apa salahnya sih basa-basi sama anak sendiri?" tanya Alenta kesal.

Gion, Feca, dan Celia pun duduk di lantai. Mereka duduk silang dengan tangan menumpu kepala. Seolah-olah di depan mereka itu ada pertunjukan seru yang rugi jika tidak ditonton.

"Tontonan gratis," ucap Celia.

"Kalo ada popcorn enak nih," timpal Feca.

"Gue ambilin pecahan kaca di dapur mau nggak? Buat dicemilin," ucap Gion membuat Celia dan Feca meliriknya dengan sinis.

"Lo kira kita apaan nyemilin kaca?" ucap Feca.

"Oh iya, lo kan doyannya tai goreng," ucap Gion.

"Hust!" tegur Celia.

Areska dan Alenta masih adu mulut. Keduanya memang sama seperti bertahun-tahun yang lalu. Sering bertengkar walaupun hanya masalah kecil. Tapi semuanya tahu kalau Areska dan Alenta sebenarnya saling mencintai.

"Ya udah, diem!" ucap Areska.

"Kamu yang diem!" balas Alenta.

"Yang mulai duluan siapa?" siapa Areska.

"Ya kamu lah," jawab Alenta. "Tadi kan aku cuma nanya baik-baik sama Satya, eh malah kamunya nyolot. Iya kan?!"

Satya mengacak rambutnya frustasi. "Udah dong, Ayah sama Mommy nggak usah berantem."

ANASYA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang