Mengapa semua ini
Terjadi kepadaku?Tuhan maafkan diri ini
Yang tak pernah bisa menjauh
Dari angan tentangnyaNamun apalah daya ini
Bila ternyata
Sesungguhnya aku terlalu cinta dia🎶 Rossa - Terlalu Cinta 🎶
***
Malam ini, Satya bersama para anggota inti Geng Alextro pergi ke rumah Elang. Setelah kepergian Elang dari markas sore tadi, mereka semua merasa sangat bersalah. Terutama Satya. Mereka tidak enak hati karena sudah terkesan mengabaikan pendapat serta masukan dari Elang.
Sebenarnya tujuan mereka baik. Satya tidak mengizinkan anak-anak buahnya balas dendam karena tidak ingin masalah ini semakin berlarut. Lupakan saja Geng Laskar yang menyerang, toh tidak ada korban juga. Kerugian dari kerusakan markas juga sudah dibiyai oleh Satya sendiri.
"Gue minta maaf ya, Lang," ucap Satya terdengar tulus.
Elang melirik Satya sekilas, lalu ia mencomot kripik kentang dan memakannya. "Santai."
"Harusnya gue nggak nanggepin saran lo dengan kayak gitu tadi sore. Gue ngerasa bersalah sama lo. Gue kayak nggak becus banget jadi ketua," ucap Satya.
Elang tertawa renyah. "Apaan sih, Bos. Udah santai aja kali. Tadi sore badan gue lagi capek banget, makanya gue jadi emosi kayak gitu."
"Nah gitu dong, akur. Jangan berantem," ucap Justin.
"Berantem apanya?" tanya Elang. "Gue sama Satya cuma beda pendapat, nggak berantem."
"Iya tau tuh si Justin. Mana mungkin lah Elang sama si Bos berantem," sahut Ricky.
"Kalo ntar Elang tau tentang Satya sama Anasya, berantem nggak ya?" batin Justin bertanya-tanya.
"Ngelamun terus!" tegur Aldan melambaikan tangannya di depan wajah Justin. "Gue abisin keripik kentangnya mampus lo."
"Jangan dihabisin dong! Gue belum nyicip," cegah Deska yang tengah fokus pada layar ponselnya yang miring.
"Aldan mah tukang ngabisin makanan. Gue kasih isi-isi tong sampah juga kayaknya dilahap habis sama dia," ucap Elang.
"Pindah ke rumah gue aja yuk, banyak camilan di sana. Isi kulkas penuh," ucap Satya.
"WIHHH! ANAK SULTAN!" seloroh Elang, Justin, Ricky, Aldan, dan Deska bersamaan.
"Malu ah di rumah lo, Bos. Adik-adik lo banyak, suka ribet. Apalagi si Feca tuh," ucap Aldan.
"Bilang aja lo iri karena Feca lebih deket sama Justin. Dia kan kayaknya sebel banget tuh sama lo, Dan," ucap Deska.
"Masa depan gue tuh si Feca," ucap Justin.
"Berani deketin Feca, gue gampar lo pake gergaji!" ancam Satya.
"Ngeri, Tin, ngerii! Jangan main deketin Feca gitu aja!" ucap Elang.
"Kalo nggak boleh Feca, Celia juga oke tuh. Imut-imut manis," ucap Justin.
"Apalagi Celia, gue tendang lo sampe nyangkut di baling-baling helikopter!" ancam Satya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANASYA (End)
Roman pour AdolescentsSequel ARESKA DAN ALENTA (Beberapa part diprivat acak, follow untuk kenyamanan membaca). ... "Kamu tidak hancur, Sya. Tapi kamu sedang dibentuk." "Tidak hancur? Tapi sedang dibentuk? Iya, benar ... dibentuk menjadi lebih hancur lagi." ... Jadi? Mana...