Part 35 - Pantai

963 67 0
                                    

Alasan masih bersama
Bukan karena terlanjur lama
Tapi rasanya yang masih sama

Seperti sejak pertama jumpa
Dirimu di kala senja
Duduk berdua tanpa suara

🎶 Pamungkas - Monolog 🎶

***

Terik matahari menyinari bumi, rasanya seperti membakar ubun-ubun. Namun, sejuknya angin pantai membuat orang-orang yang sedang berbahagia itu mengabaikan terik matahari. Panas dari langit itu tak dihiraukan.

Pantai indah nan luas itu kini menjadi ramai, padahal sebelumnya sangat sepi. Pantai itu jarang dikunjungi oleh wisatawan karena letaknya yang lumayan jauh dari pemukiman penduduk. Padahal, jika mau berjuang melewati jalan yang cukup sulit, mereka bisa menikmati indahnya pantai tersebut. Keindahan pantai yang tiada duanya. Pasir putih bersih dan air laut yang biru serta sangat bening.

"Akhirnya sampe, yey!" seru Rinai girang.

"Capek banget ya Allah, jauh. Bokong gue sampe panas rasanya, saking lamanya duduk di jok motor," keluh Justin.

"Kaki gue kesemutan," ucap Rara.

"Mana yang kesemutan, yang? Sini aku pijitin," ucap Ricky cepat. Ia langsung berlutut di depan Rara dan memeriksa kaki pacarnya itu.

"Panas ya, hmm .. panasss!" ucap Aldan.

"Kaki kanan, yang. Kesemutan, malah tadi sempet keram sebentar," ucap Rara membuat Aldan semakin panas.

"Kita duduk di sana sebentar, yuk. Ntar aku pijitin," ucap Ricky.

"Panasss! Panas, setannnn!!!" ucap Aldan lagi.

Justin menoyor kepala Aldan. "Biasa aja bisa nggak, sih? Gue juga jomblo tapi gak kayak lo."

Ricky menggendong Rara ala brydal style. "Tau tuh, sirik!" ucapnya, kemudian melenggang pergi ke bawah pohon kelapa yang ada di sana.

Aldan menekuk bibirnya ke bawah. "Kapan sih gue punya pacar?"

"Udah gue bilang, santai aja, Dan. Santai. Semua manusia di bumi ini tuh udah punya jodoh masing-masing, nggak usah dibawa pusing gitu," ucap Satya.

"Tau tuh. Yang pacaran juga belum tentu jodoh kan?" ucap Justin.

"Kalo gue sama Anasya udah pasti jodoh," ucap Elang seraya merangkul Anasya.

"Taunya jodoh?" tanya Reva.

"Ya pokoknya gue sama Anasya tuh jodoh, titik. Kalo nggak jodoh, gue bakal minta ke Tuhan buat jodohin gue sama Anasya. Gue nggak akan rela kalo Anasya sampe nikah sama orang lain," ucap Elang.

Anasya tersenyum tipis. "Besok aku mau nikah ah, tapi bukan sama kamu," ucap Anasya meledek.

"Kalau kelak aku sama kamu gak jodoh, terus kita nggak nikah, kita bangun rumahnya sebelahan ya?" ucap Elang.

"Biar apa, tuh?" tanya Deska.

"Biar bisa selingkuh!" jawab Elang.

ANASYA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang