Tak ada yang bisa memaksakan sebuah perasaan, ketika dua orang saling menolak untuk disatukan.
Gara-gara pergi ke rumah Aline sendirian menemui kedua orangtuanya hingga memutuskan sendiri untuk mengakhiri pertunangannya, seorang Caesar Ivander di sidang habis-habisan oleh Marlene Julia.
"Mami benar-benar gak habis pikir ya sama kamu, Caesar ! Bisa-bisanya kamu menemui keluarga Aline dan memutuskan pertunangan kalian tanpa sepengetahuan mami. Kamu anggap apa mami kamu ini, hah ?" Dengan suara yang lantang, terlihat jelas kalau Julia sangat marah terhadap putra sulungnya itu.
"Dapat apa kamu dari mereka ? Gak ada. Gak dapat apa-apa ! Yang ada malah kamu ngerusak nama baik keluarga kita di depan mereka, tau nggak ?"
"Maafin aku, mi."
"Maaf ? Maaf kamu bilang ?__Caesar, kamu tau gak sih gimana usaha mami buat keluarga kita ? Kamu gak tau kan.. Mati-matian mami banting tulang, kerja keras cari uang demi kehidupan kita yang sekarang. Kalian minta apa, mami turutin semua keinginan kalian. Tapi apa balasan kalian sama mami ? Masih gak ada satupun yang kalian lakuin tuk mami sampe sekarang ! Permintaan mami tuh gak banyak, Caesar. Mami cuma minta kalian turuti satu permintaan mami doang. Apa susahnya, sih ? Ini semua juga demi kalian, demi masa depan kalian."
Nesya yang baru pulang, juga ikut-ikutan disidang oleh Marlene Julia. Ia tidak bisa mengelak ketika maminya sudah mengomel.
"Nesya, kamu juga duduk !"
"Aku capek, mi."
"Nesya !!" Bentak Marlene.
"Iya, iya ! Ini sebenarnya ada apaan sih ? Anaknya baru pulang, juga !"
"Ini nih, abang kamu. Kamu tau apa yang dia lakuin tanpa sepengetahuan mami ? Dengan percaya dirinya, dia datang ke rumah Aline tuk mengakhiri perjodohannya. Gimana mami gak kesal coba ! Sama aja kan dengan mempermalukan keluarga kita di depan mereka."
"Astaga mamiii ! Kakak yang salah, kenapa malah aku juga jadi ikut-ikutan kena omelnya mami, sih !" Nesya sebal dengan maminya.
"Karna mami gak mau kamu seperti kakak kamu. Kamu dengerin baik-baik ya, Nesya.. Mami udah atur perjodohan kamu dengan Arvin. Dan jangan coba-coba tuk mengacaukannya juga. Mengerti kamu !"
"Mami apa-apaan sih ! Kayak anaknya gak laku aja. Aku gak mau dijodohin, mi !"
"Kalo kalian berdua gak mau dijodohin, kalian tinggal pilih.. Mau dikirim keluar negeri atau ikutin apa kata mami ?"
"Mi.." Caesar dan Nesya serentak. Membantah perkataan sang mami.
"Bisa gak sih kalian berdua turutin apa kata mami ? Apa susahnya sih, bilang 'iya mi aku mau turutin apa kata mami'."
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN
Non-Fiction"Oyy.. ! Lo manusia apa bukan ?" Teriak seseorang yang tidak jauh dari belakangnya. Dengan cepat, Naiara menghapus air matanya. Seseorang itu pun mendekati Naiara. Ia tidak terlihat seperti dalam kondisi sadar sepenuhnya. "Ooh, ternyata lo manusia."...