AZKA 10

3K 199 28
                                    

◆  Follow
◆ Vote
◆ Komen
◆ Share

SELAMAT MEMBACA
===========================




Brak

"Merasa suci?" Ucap Azka dengan tangan mengepal memandang 4 cewek yang berada di samping mejanya. Sejak tadi bukan nya ia tidak mendengar, hanya saja ia malas membuat keributan. Bukan hanya bermasalah dengan pihak sekolah, tapi ia akan berurusan dengan kedua orang tua nya, apa lagi mommy nya sedang hamil. Tapi karena semakin ia tak peduli, ucapan keempat cewek itu semakin membuat telinga nya panas

"Lanjutin, gue masih ingin denger omong kosong kalian" lanjut Azka menatap tajam keempat cewek itu.

"Uda Ka, malu dilihatin semua orang"ucap Jessi memegang tangan Azka berniat menenangkan, namun di acuhkan oleh Azka.

"Lo"tunjuk Azka kepada Laura. "Jangan pernah berfikir gue akan ngelihat lo dengan cara sampah kayak gini, dan inget, yang korban di sini Cewek gue , bukan abang lo yang dengan brengsek nya pakai cara sampah buat dapatin cewek"ucap Azka dengan menekan kata cewek gue

"Setidak nya gue masih virgin, nggak kayak dia uda jebol, malu-maluin aja masih SMA uda hamil"ucap Laura menantang membuat Jessi mematung karena semua orang menatapnya.

Jessi hamil?

Wah nggak bisa di biarin nih

Malu-maluin sekolah kita aja

Azka tersenyum miring menatap Laura dari atas sampai bawah. Lalu ia beralih menatap Jessi dengan tersenyum hangat.

"Kalau cewek gue hamil, masalah buat lo" tanya Azka menatap Laura remeh

"Lo nggak pantes sama bicth"sahut Laura sambil melipat kedua tangan nya di dada

"Terus menurut lo, lebih pantes sama lo"

"Setidaknya lo dapat cewek baik-baik"

"Apa dengan ninggalin sahabatnya, dan jelek-jelekin sahabatnya sendiri itu baik"

"Gue ngomong kenyataan"

"Kenyataan?, kenyataan yang sebenarnya abang lo yang uda jebak cewek gue, seolah-olah cewek gue yang menyerahkan tubuhnya, atau lo sebenarnya terlibat"ucap Azka menyeringai, membuat Laura mengepalkan tangan nya

"Jaga bicara lo"ucap Laura tak terima dengan tuduhan azka

"Kalau sampai gue tau, lo ikut terlibat, gue sendiri yang akan kirim lo sama kayak abang lo" ancam Azka lalu menggandeng tangan Jessi keluar kantin yang di ikuti oleh sahabatnya dan sahabat Jessi.

"Bangsat"umpat Laura saat melihat Azka dan Jessi pergi

Azka terus berjalan menggenggam tangan Jessi menuju rooftop sekolah, karena menurut nya rooftop adalah tempat yang paling nyaman.

Setelah sampai di rooftop Azka melepaskan genggaman nya dan berjalan menuju tembok pembatas.

"Mulai besok nggak usah sekolah, aku yang urus semua nya"ucap Azka mencoba meredam emosinya

My Cool BoyFriend ( Sequel MUD)ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang