My Cool BoyFriend ( Sequel MUD)END

PART LIMA

Silahkan Follow terlebih dahulu

Siapa yang nungguin Abang Azka?

Langsung cuuuusss aja yachhh.....

==============================

"Ya ampun Jess, kamu kemana aja, semua kawatir nyariin kamu"tanya Tasya sambil memeluk Jessi.

Ya jessi meminta Akex untuk mengantarkan ke rumah Tasya, karena jika ia pulang ke rumah nya, pasti orang tua nya akan memarahinya karena tidak pulang semalam.

"Maaf kak, aku nggak ngabari kalian, aku ngerjain tugas di rumah temen aku"bohong Jessi

"Lain kali jangan di ulangi lagi ya, mama kawatir banget nyariin kamu"

"Iya kak, maaf ya kak"

"Kakak sampai ancam Azka buat nyariin kamu"

"Maksud kakak"

"Ya kakak bilang, kalau dia belum temuin kamu, kakak larang dia pulang" seketika rasa bersalah hinggap di hati Jessi

"Terus Azka sekarang dimana?

"Kakak juga nggak tau, dia belum pulang dari semalam"

"Azka kemana ya?apa dia pergi sekolah"batin Jessi

"Ya uda kamu istirahat aja sana, kelihatan nya kamu kelelahan"

"Iya kak. Kalau gitu aku ke kamar ya"

"Iya sayang, nanti kakak kabari mama sama papa kalau kamu uda pulang ke sini"

"Makasih kak"

"Iya sayang"

Kemudian Jessi berjalan menuju kamar nya. Ia masuk ke dalam kamarnya lalu tak lupa mengunci pintu nya, tubuhnya langsung merosot di balik pintu kamar. Air mata yang entah ke berapa kini terjatuh lagi. Ia merasa kotor dan membenci diri nya. Masa depan nya hancur dan tak ada harapan lagi untuk menjalani kehidupan nya.

"Hiks aku benci, aku benci tubuh ini hiks"lirih Jessi sambil memukul tubuh nya.

"Kenapa aku bodoh hiks, aku kira dia cowok baik, ternyata dia brengsek, bajingan hiks"

"Jangan pernah mencoba lari dari aku sayang, kalu sampai kamu lari dari aku, atau berpaling dari aku, aku nggak akan segan-segan buat sebarin vidio percintaan kita"

Bayangan ucapan Alex selalu berputar di kepala nya. Ia sungguh tak menyangka bahwa Alex yang ia sayangi bisa setega itu dengan nya.

Ia bimbang dan bingung harus bagaimana, ia ingin lepas dari jerat seorang Alex, tapi ia tak mau jika vidio menjijikan itu tersebar, apa lagi sampai orang tua nya tau, pasti ia akan di usir dari rumah.

"Aku harus gimana ya Tuhan"lirih Jessi putus asa.

Sedangkan di tempat lain, Azka sedang berada di sebuah danau yang sepi, darah terus menetes di punggung tangan nya, entah sudah berapa kali ia melampiaskan amarah nya dengan memukul pohon yang ada di sana.