AZKA 11

2.6K 191 22
                                    

Follow
Vote
Komen
Share

SELAMAT MEMBACA
=========================

"

Apa bener dengan berita yang beredar bahwa kamu sedang hamil"

"Kami sangat menyayangkan jika itu benar"

"Ternyata selain kamu suka membuat onar, kamu juga liar ya"

Begitulah beberapa pertanyaan yang di lontarkan oleh Kepsek dan beberapa guru yang kini sedang menatap Jessi. Jessi hanya bisa menunduk dan meremas rok sekolahnya. Ia tidak berani untuk menatap para guru yang sedang menyidangnya, ia juga tak menyangka bahiwa kejadin di kantin tdi begitu cepat menyebar, bahkan sampai ke telinga para guru dan Kepsek. Sekarang yang ia rasakan hanya paseah jika ia harus di keluarkan dari sekolah, ia juga sadar bahwa nama sekolah akan tercoreng dengan ada nya berita tentang dirinya.

Brak

"Azka, apa yang kamu lakukan" ucap guru BP membuat semua yang berada di ruangan Kepsek menatap Azka

Bukan nya menjawab pertanyaan dari guru BP, Azka langsung berjalan mendekati Jessi yang sedang duduk seperti seorang narapidana.

"Tolong keluar, kami sedang rapat"peringat Kepsek

"Soal berita yang beredar"ucap Azka menatap satu persatu orang yang ada di ruangan itu.

"Kamu jangan ikut campur, biar Jessi yang menjelaskan semua"sahut salah satu guru

"Gimana saya tidak boleh ikut campur kalau ayah dari anak itu adalah saya"sontak pengakuhan dari Azka membuat semua orang terkejut, tak terkecuali Jessi, ia langsung menatap Azka.

"Ka"lirih Jessi, membuat Azka mengelus rambut Jessi sambil tersenyum, yang membuat semua orang lagi-lagi heran, pasalnya mereka semua jarang melihat Azka tersenyum.

"Kalian ingin mengeluarkan Jessi?tidak masalah, karena memang saya sendiri yang akan mengurus nya"

"Kamu jangan ngaco Azka"tegur guru BK

"Saya serius. Dan soal nama baik sekolah, saya jamin berita ini tidak akan sampai ke luar sekolah"

"Mana mungkin tidak sampai ke luar sekolah, kalau vidio ini sudah beredar"ucap Kepsek sambil memperlihatkan vidio saat Jessi yang meminta Alex menyetubuhi nya

"Shit" umpat Azka mengepalkan tangan nya. Jessi yang melihat emosi Azka, ia hanya bisa menggenggam tangan Azka yang mengepal erat

"Kamu tidak bisa membohongi kami kalau kamu bukan ayah dari anak yang ada di perut Jessi"ucap guru BK

"Bangsat, siapa yang berani nyebar vidio itu"batin Azka

"Sekarang kamu keluar, karena semua ini tidak ada sangkut pautnya sama kamu"perinta kepsek tegas.

"Saya akan keluar, kalau Jessi juga keluar"ucap Azka menatap berani kepsek

'Jessi harus tetap disini"

"Kalau gitu saya juga akan di sini"

Dengan terpaksa Kepsek mengijinkan Azka tetap berada di dalam ruangan, bukan nya tidak berani dengan Azka, tapi mereka tahu siapa orang tua Azka, mereka adalah donatur terbesar di sekolah.

"Ok saya ijinkan kamu tetap di sini, tapi hanya diam dan jangan bicara"peringat kepsek yang di acuhkan Azka

"Buat kamu Jessi, ini masalah sudah sangat fatal, bahkan di vidio itu sabgat terlihat jelas kamu yang menyerahkan tubuh kamu, dan lebih parah nya lagi, kamu sekarang hamil. Itu sangat mencoreng sekolah kita. Jadi keputusan kita, kamu harus kami DO" funal kepsek menatap Jessi yang kembali menunduk, bahkan air mata nya yang menetes.

"Ini surat DO kamu, saya harap ini semua bisa menjadi pembelajaran buat kamu"lanjut kepsek sambil memberika  surat DO

"Dan untuk kamu Azka, saya harap apa yang kamu ucapkan tadi segera selesai, karena saya tidak ingin nama baik sekolah ini tercoreng"ucap kepsek beralih menatap Azka

"Saya janji, dan saya sendiri juga yang akan bawa siapa yang menyebarkan vidio itu, saya tidak peduli dia cowok atau cewek akan saya seret ke sini"ucap Azka serius

"Saya pegang janji kamu. Sekarang kalian boleh pergi"

Kemudian Azka menngegam tangan Jessi sambil berdiri dari duduknya dan berjalan keluar. Saat sudah berada di luar ruangan, ternyata ketiga sahabat Azka sedang menunggu mereka.

"Gimana"tanya Raka

"DO"jawab Azka santai, membuag ketiga nya menghela nafas berat

"Terus rencana lo apa sekarang"tanya Raka lagi

"Gue akan cari siapa orang yang uda sebari vidio itu"ucap Azka meneraskan rahang nya

"Gue nggak nyangka, hanya beberapa menit, vidio uda tersebar begitu cepat nya"sahut Satria

"Bukan hanya vidio di kantin, tapi vidio yang ada di ponsel bajingan itu juga tersebar"jelas Azka membuat ketiga sahabatnya terkejut

"Maksud lo vidio itu, bukan nya uda lo hapus"tanya Satria

"Itu gue heran"

"Apa mungkin Laura, secara dia kan adiknya, terus dia juga suka sama lo"sahut Aden

"Bisa jadi, tapi kita nggak mungkin asal nuduh"sahut Raka

"Lo tenang aja, kita akan bantu untuk mencari siapa pelaku nya, sekarang lo fokus ke Jessi aja,noh liat dia tertekan banget" ucap Satria membuat Azka langsung menoleh kesamping, dan benar saja, wajah jessi terlihat sangat tertekan.

"Gue nitip tas sekalian milik Jessi, kita bahas nanti sepulang sekolah di apartemen gue. Gue cabut duluan"ucap Azka yang di angguki oleh ke tiga sahabat nya.

"Kita pulang ya"ucap Azka lembut sambil merengkuh tubuh Jessi, sedangkan Jessi hanya diam.

Kemudian Azka membawa Jessi menuju parkiran, setelah sedikit berdebat dengan satpam akhirnya Azka bisa melajukan motornya ke luar dari area sekolah.

Tak membutuhkan waktu lama, kini mereka sudah berada di dalam apartemen, sejak di perjalanan sampai apartemen, Jessi hanya diam dengan pandangan kosong membuat Azka menghela nafas berat.

"Kamu tenang ya, jangan terlalu di fikirkan, inget anak kamu"ucap Azka lembut sambil mengelus rambut Jessi

"Aku ganti baju dulu, terus istirahat, aku siapkam makanan, tadi kamu kan belum makan"lagi-lagi Jessi hanya diam tak merespon ucapan Azka

Cup

"Aku keluar bentar ya"ucap Azka setelah mencium kening Jessi, lalu ia berjalan keluar dari kamar Jessi.

Setelah sampai di dalam kamar nya, Azka mengeluarkam ponsel nya untuk menghubungi Daddy nya, setelah beberapa kali panggilan nya tak di jawab oleh Radit, akhirnyaterdengar suara Radit dari sebarang sana

"Ck. Lama banget"

"Daady sedang meting. Kenapa?"

"Adakan pertemuan keluarga dengan keluarga Jessi"

"Tumben, memang nya ada apa?"

"Ada yang aku ingin bicarakan"

"Kenapa kamu nggak datang langsung kerumah orang tua Jessi"

"Kalau daddy nggak mau atur ya uda, aku bilang mommy aja"

"Ok Daddy akan atur semua nya"

"Secepat nya"

Tut

Azka memutuskan sambungan telpon nya sepihak, memang dasar Azka, nggak ada sopan-sopan nya sama daddy nya. Setelah selesai menelpon daddy nya, Azka langsung memesan makanan untuk Jessi dan diri nya.

"Siapa yang sudah menyebarkan vidio itu"gumam Azka sambil merwbahkan tubuh nya di atas ranjang.

Semoga keputusan yang gue ambil ini yang terbaik untuk semua nya"ucap Azka menatap langit-langit kamar nya













Bersambung. . .

See you ♥

My Cool BoyFriend ( Sequel MUD)ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang