CTL No. 14

14.4K 2.1K 139
                                    

Sudah seminggu berlalu lagi dan Jungkook masih terkurung dikamarnya. Taehyung benar-benar tidak mengijinkannya keluar sama sekali dengan alasan apapun. Bahkan ketika Jungkook sudah mengamuk hingga memakinya, Taehyung hanya menulikan pendengarannya.

Maka sejak itu yang membawakannya makanan selalu Hoseok.

Bagusnya Hoseok akan langsung keluar setelah membawakan makanan, jadi Jungkook punya kesempatan untuk membuang semua makanan yang dibawa kedalam closet kamar mandi.

Untung saja ia menyimpan banyak makanan ringan seperti cokelat dan cemilan lainnya yang cukup mengenyangkan. Meski harus Jungkook akui, tidak memakan nasi selama seminggu membuatnya lemas sekali. Tapi ia tak punya pilihan selain terus memepertahankan kesadarannya dan menghilangkan efek obat yang diberikan.

Sesekali ia akan berpura-pura tertidur saat ada yang masuk untuk mengecek.

Seperti saat ini, Jungkook menutup kedua matanya cepat dan bertingkah seolah tertidur nyenyak saat ada yang masuk kekamarnya.

Biasanya Hoseok yang selalu rajin mengeceknya. Tapi kali ini sepertinya berbeda, karena sosok itu hanya diam memperhatikannya.

Apa itu Taehyung ?

Ranjangnya agak miring kedepan ketika sosok itu duduk dipinggirannya.

Berikutnya bisa ia rasakan sebuah tangan yang mengusap pipinya lembut sekali hingga membuat bulu kuduk Jungkook meremang.

"Maafkan aku.."

Ah itu suara Taehyung.

Sejak kapan suara bass itu menjadi sesuatu yang ia rindukan ?

"Maafkan aku. Aku lakukan ini demi dirimu, jangan membenciku.." Lirih Taehyung pelan sekali.

Tapi Jungkook tetap tidak mengerti, alasan Taehyung mengurungnya begini apa ?

Kenapa tidak beritahu padanya saja ?

Kenapa harus membuatnya berfikir buruk ?

Kenapa tidak percaya padanya ?

"Kookie...maafkan aku.."

Huh ?

Kookie ?

Taehyung tidak pernah memanggilnya begitu sebelumnya. Tapi kenapa terasa familiar sekali ditelinganya.

Anehnya panggilan itu membuat Jungkook merasa takut tanpa sadar. Bahkan jantungnya jadi mulai berdetak terlampau cepat karena perasaan takut yang mendominasi.

Kemudian sebuah kecupan lembut Jungkook rasakan dikeningnya sebelum Taehyung keluar dari kamarnya.

Saat itu kedua mata Jungkook langsung terbuka hingga ia bangun terduduk sembari memegang dadanya.

"Kookie.. Kenapa Taehyung memanggilku begitu ? Lalu kenapa tubuhku gemetar ?" Monolognya bingung ketika mendapati tubuhnya bergetar hebat dengan peluh membasahi tubuhnya.

Kenapa ia gemetar hanya karena mendengar sebuah nama panggilan ?

Apa yang ia takutkan ?
.

.

.

Setelah menunggu beberapa jam hingga tubuhnya normal kembali, Jungkook melirik jam yang menunjukkan pukul 11 malam. Ia menyibakkan selimut dan menggerakan kedua kakinya perlahan.

Efek obat itu masih ada yaitu membuat persendiannya seolah melemas. Namun berkat usahanya yang selalu membuang makanan yang diberikan, perlahan-lahan efek obat itu mulai menghilang.

Ia turun dari ranjang sambil berpegang pada meja kayu dengan pelan. Berusaha tak mengeluarkan suara sedikitpun agar tak ada yang mendengarnya. Kemudian membuka pintu balkon hanya untuk melihat situasi dibawah rumahnya.

Cross The Line (Vkook) {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang