CTL No. 9

18.9K 2.5K 334
                                    

Pukul 6 pagi..

Jeongguk, Jungkook dan juga Taehyung sudah berada di Bandara Incheon untuk mengantar kepergian Jeongguk ke Australia.

Sebenarnya Jungkook malas sekali ikut mengantar karena ia masih sangat mengantuk. Tapi Jeongguk memaksa dan mengancam ia akan mengganggu Jungkook seumur hidup.

Menyebalkan sekali kakaknya itu.

Belum lagi Taehyung yang setuju-setuju saja dan mengambil peran membangunkannya.

Demi apapun Jeongguk masih penasaran setengah mati apa yang dilakukan Taehyung agar bisa dengan mudah membangunkan Jungkook. Dirinya saja pernah menyiram seember penuh air dingin pada Jungkook tapi bukannya bangun anak itu malah semakin menarik selimut santai.

Tapi jika ditanya pun Taehyung hanya menjawab ia membangunkan dengan cara normal.

Senormal apa ?

Mereka berdua saja abnormal kok.

Tapi meski begitu mereka berdua benar-benar cocok jika disandingkan bersama. Seolah memang tercipta untuk satu sama lain.

Lihat bagaimana Jungkook dengan santainya menidurkan kepalanya dipundak Taehyung sedangkan Taehyung hanya duduk diam sembari menatap ponselnya. Namun yang membuat Jeongguk tak bisa mengalihkan pandangannya ketika Taehyung menoleh dan menatap sang adik dengan tatapan yang lembut sekali dengan senyuman tipis yang sangat jarang ia tunjukkan. Memperbaiki jaket Jungkook bahkan ia memasukkan jemari anak itu kedalam saku jaketnya sendiri.

Jeongguk yang baru kembali dari toilet itu hanya berdiri diam tak jauh dari mereka berdua dan memperhatikan semua hal-hal kecil yang dilakukan Taehyung pada adiknya.

Dari segimanapun dapat terlihat jelas jika Taehyung memiliki perasaan khusus pada Jungkook.

Ditambah dengan sikap Jungkook yang seolah senang diperlakukan begitu oleh Taehyung. Membuat mereka terlihat tampak manis sekali.

Sejujurnya Jeongguk bahagia jika sang adik juga bahagia, bahkan ia akan mendukung apapun keputusan anak itu.

Namun sebagai seorang kakak,  Jeongguk tak ingin adiknya terluka karena terlibat dalam sebuah hubungan rumit. Jika bisa memilih, ia berharap agar Taehyung tak pernah menyatakan perasaannya.

Ia ingin Jungkook memiliki kehidupan yang normal dengan hubungan yang normal.

Jeongguk hanya tak ingin melihat Jungkook menderita lagi.

Gadis itu hendak melangkah mendekati mereka ketika ia melihat bagaimana senyuman Jungkook merekah begitu lebar hanya karena melihat wajah Taehyung.

Dan hal itu telak menghantam logikanya begitu kuat. Membuatnya merasa bersalah seketika karena berfikir untuk memisahkan mereka berdua.

Pada kenyataannya yang mampu membuat anak itu tertawa seceria itu hanyalah Taehyung.

Jeongguk terkekeh sendiri dan mengurut pelipisnya, "Apa yang kupikirkan.. Aku hanya harus mendukungnya sebagai seorang kakak.." Monolognya lalu berjalan menuju kearah mereka berdua.

"Jangan tidur disini, Kook. Kau pikir ini kamarmu ?" Tegur Jeongguk.

"Noona berisik. Mau pergi saja malah mengganggu tidurku.." Balas Jungkook acuh masih menyamankan posisinya sejak tadi.

"Bocah ini..! Kau takkan melihatku untuk 6 bulan kedepan. Apa kau setega itu..?"

Jungkook menegakkan tubuhnya dan menguap lebar, mengabaikan ramainya bandara dipagi hari.

"Ini jaman canggih, ada yang namanya Video Call. Jangan kampungan.."

Man, Jungkook itu benar-benar adik kurang ajar. Ingin rasanya Jeongguk memasukkannya kedalam kantong sampah besar dan menggelindingnya mengelilingi kota Seoul.

Cross The Line (Vkook) {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang