CTL No. 21

15.3K 2K 157
                                    

Taehyung terbangun karena mendengar suara langkah kaki yang ribut dari arah luar kamarnya. Melirik jam dinding yang baru saja menunjukkan pukul 12 malam. Keningnya berkerut bingung dengan apa yang terjadi ditengah malam begini.

Anak itu meringis pelan sambil mencoba bangun dari tempat tidurnya.

Srek..!

Pintu kamarnya terbuka dan menampakkan wajah Hoseok yang nampak cemas.

"Ada apa ?"

"Sepertinya terjadi sesuatu kepada Jungkook-nim.."

Maka tanpa banyak kata Taehyung langsung menarik infusnya dan turun dari tempat tidur. Hanya dalam sekejap ia melupakan seluruh rasa sakit ditubuhnya begitu saja.

"Taehyung-nim apa yang kau lakukan ?! Kau harus tetap ditempat tidur.." Peringat Hoseok, namun Taehyung tak mendengar.

Ia berjalan dengan cepat menuju ruangan dimana Jungkook dirawat. Pikirannya hanya tertuju pada anak itu saja.

Ketika tiba disana, suara ribut semakin terdengar jelas. Terutama suara tangisan Jungkook serta jeritannya yang begitu nyaring.

Yang pertama kali Taehyung lihat adalah ruangan Jungkook yang berantakan dengan berbagai macam barang berserakan di lantai. Termasuk beberapa benda pecah belah yang bisa melukai siapa saja.
Disana berdiri Jungkook dengan tubuh gemetar serta wajah berantakan karena dipenuhi airmata. Bahkan meski pecahan itu melukai kakinya Jungkook seolah mati rasa. Hingga darah terlihat merembes dimana-mana.

Dokter dan perawat yang berada disana tak bisa berbuat banyak karena Jungkook akan otomatis berteriak dan mengamuk jika mereka mendekat.

"Jungkook.." Taehyung berusaha mendekat namun ia mencemaskan kaki Jungkook yang terluka dan terus mengeluarkan darah karena anak itu tak berhenti berjalan di atas pecahan kaca.

"PERGI.. HIKS.. PERGI.. HIKS.. TINGGALKAN AKU.. HIKS.. JANGAN LAGI.. HIKS.. AKU TIDAK MAU LAGI.. HIKS.. SAKIT SEKALI.. HIKS.. AKU BILANG PERGII....!!!!"

"Kita harus bergerak cepat. Pasien semakin mengeluarkan darah..! Pergi dan panggil beberapa perawat pria serta siapkan pengikat..!" Titah sang Dokter.

Taehyung refleks menatap Dokter dengan nyalang saat ia mendengar kata pengikat.

Mereka berniat mengikat Jungkook ?!

"Apa maksudmu ? Pengikat ?"

"Ya.. Kita butuh pengikat agar pasien tidak mengamuk dan menyakiti dirinya sendiri.."

Rahang Taehyung mengeras, "Dokter.. Apa kau gila ?"

"Ha ?"

"Apa aku tahu apa saja yang sudah dia alami ?! Kau mau semakin memperburuk keadaannya ?! Meski kau Dokter sekalipun..aku takkan membiarkanmu mengikat Jungkook..!!"

Sang Dokter menatap Taehyung tak percaya. Sebagai seorang Dokter yang berpengalaman tentu saja ia tersinggung ketika kemampuannya diragukan. Namun menilai situasi sekarang, si Dokter memilih diam tak mengatakan apapun daripada memperburuk keadaan.

Sedangkan Taehyung kembali menatap Jungkook yang masih menangis dan menjerit ketakutan. Ia mencoba lagi untuk mendekat meski teriakan Jungkook semakin kencang dan menyakitkan.

"Ini aku Taehyung. Apa kau tak mengenaliku ?" Tanya Taehyung lembut.

Jungkook tidak merespon.

Anak itu semakin menjerit kuat dan hal itu tentu saja menghantam telak kewarasan Taehyung. Menyaksikan sendiri bagaimana jiwa Jungkook yang hancur. Tapi Taehyung tetap mendekati anak itu sembari mengulurkan tangannya. Meringis pelan ketika pecahan kaca menembus sendal rumah sakit yang ia pakai hingga darah terlihat merembes disandal putih itu.

Cross The Line (Vkook) {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang