CTL No. 12 (Real)

17K 2.4K 368
                                    

Jungkook yang duduk dipinggir ranjang memperhatikan bagaimana Taehyung dengan telaten mengompres kakinya dengan air hangat. Sedari tadi Taehyung diam dan belum menjawab pertanyaannya.

Meskipun sangat penasaran tapi Jungkook berusaha agar bersabar saja menunggu jawaban Taehyung. Anak itu pasti punya alasan yang tepat kenapa menghilang tanpa kabar selama 3 hari lamanya.

Setelah selesai mengompres kaki Jungkook, Taehyung membalutnya dengan perban hanya agar Jungkook ingat jika kakinya sedang terkilir. Anak itu kan ceroboh sekali, ia bisa melupakan luka ditubuhnya dan dengan santainya bergerak kesana kemari. Lalu berakhir mengaduh seharian karena ulahnya sendiri.

"Selesai.." Kata Taehyung yang berdiri dengan baskom berisi air hangat ditangannya dan meletakkannya diatas meja.

"Lain kali hati-hati. Tahu tidak, setiap kali kau yang mendapat luka tapi hatiku yang sakit.." Ucap Taehyung masih memunggungi Jungkook.

Jungkook meringis, "Okey.. Maaf. Jadi.. Umm-"

"Minum susunya dulu.." Kata Taehyung lagi, membawa segelas susu hangat dan memberikannya pada Jungkook. Lalu duduk disamping anak itu.

Jungkook menerima segelas susunya dan meminumnya hingga habis tak bersisa. Memberikan gelas kosongnya pada Taehyung dan diletakkan diatas meja.

"Apa aku membuatmu cemas ?" Tanya Taehyung.

"Hmm.." Jawab Jungkook sambil mengangguk.

Tangan Taehyung terangkat dan menyelipkan rambut Jungkook yang memanjang ditelinganya.

"Maaf. Ibu mendapat sedikit masalah ditempatnya bekerja jadi dia meminta bawahannya untuk menjemputku dan membantunya.."

Kening Jungkook mengerut, "Masalah apa ?"

"Kau tahulah.. Bisnis dan sebagainya.."

"Lalu apa hubungannya denganmu ? Maksudku, kau bahkan baru kelas 2 SMA.."

Taehyung tersenyum, mendorong tubuh Jungkook agar berbaring diranjang dan menaikkan selimut hingga kedada anak itu.

"Aku pandai bernegosiasi kalau kau mau tahu.."

"Benarkah ? Memangnya kau paham kerjaan ibumu ?"

"Tentu saja. Aku siswa terpintar disekolah kita, Jung. Kau lupa, huh ?"

Jungkook mendengus dan mencibir, "Iya.. Iya.. Peringkat terakhir sepertiku mana mengerti.."

Taehyung menongkat dagunya sambil mengusap rambut hitam Jungkook lembut sekali dengan senyuman tipis.

"Tapi.. Saat aku menelpon ibumu, kenapa ia terdengar panik ?" Tanya Jungkook saat ia baru mengingatnya.

"Kau menelpon ibu ?"

"Hmm.. Karena tak bisa menghubungimu jadi aku menelpon ibumu. Aku takut kau diculik dan terjadi sesuatu.."

Taehyung mengerjapkan matanya lalu menarik tubuh Jungkook untuk ia peluk.

"Aku membuatmu secemas itu ya ? Maafkan aku.."

"Tak apa. Yang penting sekarang aku tahu kau baik-baik saja. Tapi apa benar tidak ada yang terjadi ?" Tanya Jungkook lagi, ia menyamankan kepalanya dipundak Taehyung dengan kedua mata yang sayup-sayup.

Kenapa ia mengantuk sekali ?

"Iya.. Tidak ada. Jadi jangan pikirkan apapun dan tidurlah.." Bisik Taehyung.

Anak itu menggeleng pelan, "Aku tidak mengantuk.." Lirihnya.

Namun tak lama terdengar dengkuran halus dipundak Taehyung. Membuatnya tersenyum lagi tanpa sadar. Kemudian menidurkan Jungkook perlahan dan merapikan selimutnya lagi.

Cross The Line (Vkook) {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang