CTL No. 27 (End)

20.7K 2.1K 341
                                    

Kyoto, Jepang 3 bulan kemudian..

Jungkook berdiri dibawah pohon sakura yang tengah mekar dan berguguran karena diterpa angin. Ia menatap kearah atas dimana bunga-bunga itu berada dengan senyuman tipis. Kimono berwarna biru langit membungkus tubuhnya begitu apik, membuatnya jadi terlihat cantik jika disandingkan dengan bunga sakura yang berwarna pink kemerahan.

"Jungkook-sama ada yang ingin bertemu dengan anda.." Ucap salah seorang pelayan wanita sembari membungkuk sopan lalu mempersilahkan seorang pria paruh baya mendekat. Setelahnya wanita itu mengundurkan dirinya.

"Lama tidak berjumpa, Jungkook.."

Anak itu menoleh dan mendapati sang kepala keluarga Kim atau ayah Taehyung yang berdiri tak jauh dibelakangnya.

"Abonim.." Sapa Jungkook sopan sembari membungkuk sejenak.

"Rasanya aneh mendengarmu memanggilku begitu. Tapi karena kau sudah resmi menjadi menantuku kurasa aku harus terbiasa.."

Benar.

Jungkook sudah resmi menikah dengan Taehyung sebulan yang lalu di Tokyo. Kemudian Taehyung membawanya ke Kyoto dimana rumah yang sudah dipersiapkan khusus untuk Jungkook.

Bagaimana dengan sekolah ?

Anak itu melanjutkan sekolahnya di Jepang saat ini bersama dengan Taehyung juga teman-teman mereka yang lain. Siapa lagi kalau bukan Jimin, Yoongi, Lisa, Irene, Sungjae, Eunwoo bahkan Jinan.

Sebenarnya sih tak apa jika mereka ingin tetap di Seoul tapi katanya tidak seru jika tak ada Taehyung dan Jungkook. Terutama Lisa dan Irene yang merengek agak diijinkan ikut pindah ke Jepang bersama mereka.

Jadi begitulah...

"Aku tahu, abonim. Aku pun tengah membiasakan diriku dengan panggilan itu.."

Ucapan Jungkook sontak membuat Tuan Kim terbahak, ia tak menyangka Jungkook akan seberani itu menjawabnya.

"Kau sungguh tak takut apapun ya.."

Hanya senyuman tipis yang diberikan Jungkook kemudian ia kembali menatap bunga sakura untuk menikmati keindahannya.

"Ini masih belum terlambat, Jungkook. Aku masih bisa membantumu lepas dari Taehyung. Kau tahu maksudku kan ? Bukan aku tidak menyetujui hubungan kalian tapi kehidupan Taehyung sangat berbahaya karena kini ia menggantikan posisiku. Jika terus bersamanya kau juga akan—" Ucapan pria itu terhenti ketika melihat raut wajah Jungkook yang berubah menjadi dingin dan tidak bersahabat.

Pria itu menghela nafas lalu mengangguk saja,"Baiklah aku mengerti. Sepertinya keputusanmu sudah bulat dan aku harap kau tak menyesali apapun nanti.."

Senyuman Jungkook merekah begitu saja,"Tentu tidak abonim.."

"Ya sudah. Aku harus segera ke Indonesia beberapa jam lagi. Titip salamku pada Taehyung..kau juga baik-baiklah disini.." Katanya sembari menepuk pucuk kepala Jungkook lalu beranjak pergi. Sementara Jungkook tak menjawab apapun dan kembali menatap pohon sakura tersebut.

Lama Jungkook berdiri dalam posisi yang sama sebelum ia terkejut karena dua buah lengan memeluk pinggangnya dari belakang lalu mengecup pipinya.

"Apa yang kau pikirkan, sayang ?"

"Taehyung..! Kenapa mengagetkanku ?!" Protes Jungkook dengan wajah cemberut yang lucu.

Taehyung terkekeh dan semakin mengeratkan pelukannya,"Maaf sayang. Jadi, kudengar tadi ayah datang. Apa yang ia katakan padamu ?"

Jungkook menyenderkan tubuhnya pada tubuh Taehyung dengan nyaman sembari menikmati sapuan angin lembut,"Abonim menyuruhku meninggalkanmu karena pekerjaanmu berbahaya untukku.."

Cross The Line (Vkook) {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang